Sukoharjonews.com – Penyakit ambeien alias wasir umum terjadi di Indonesia dan bisa dialami oleh siapa saja, baik anak-anak, orang dewasa, hingga lansia. Berdasarkan data dari Kementerian Kesehatan RI pada tahun 2008, jumlah penderita ambeien mencapai 5,7% dari total populasi atau sekitar 10 juta orang. Hal ini menandakan bahwa tidak sedikit masyarakat di tanah air yang mengalami penyakit yang satu ini, sehingga perlu diobati dan dilakukan upaya pencegahan agar tidak semakin banyak yang terkena ambeien.
Dilansir dari Honestdocs, Sabtu (7/9/2024), wasir adalah pembengkakan pembuluh darah balik (vena) di daerah anorektal, yakni sekitar anus atau rektum bagian bawah. Penyakit ini sering kali dikaitkan dengan konstipasi kronis dan kehamilan. Pasalnya, kedua kondisi tersebut sama-sama meningkatkan tekanan intra abdominal pada pembuluh vena, sehingga terjadi pembengkakan.
Dilihat dari letaknya, ambeien dibagi menjadi dua jenis, yaitu ambeien interna dan ambeien eksterna. Pada ambeien interna, pembengkakan biasanya tidak menimbulkan nyeri karena letaknya jauh dari rektum. Biasanya, hal ini ditandai dengan terjadinya perdarahan saat buang air besar.
Lain halnya dengan itu, ambeien eksterna adalah jenis ambeien yang merupakan perluasan dari ambeien interna. Pembengkakan pada ambeien eksterna berkembang di bawah kulit sekitar anus. Gejala ambeien eksterna meliputi rasa gatal, sakit, dan nyeri akibat ujung-ujung saraf pada daerah ini yang merupakan reseptor rasa sakit.
Penyebab ambeien
Ambeien alias wasir terjadi akibat adanya gangguan aliran balik dari vena hemoroidalis. Kondisi ini menyebabkan kantung-kantung vena melebar dan menonjol ke dalam saluran anus atau rektum.
Ambeien Interna
Derajat I: Terjadi perdarahan berwarna merah segar dan tidak bercampur dengan feses, tapi tidak terasa sakit. Tonjolan akibat ambeien hanya dapat ditemukan dengan bantuan proktoskopi.
Derajat II: Tonjolan akan selalu keluar saat buang air besar dan dapat masuk dengan sendirinya setelah defekasi selesai.
Derajat III: Tonjolan yang keluar tidak dapat masuk lagi dengan sendirinya, harus didorong manual dengan tangan.
Derajat IV: Tonjolan yang keluar sudah tidak dapat dimasukkan kembali meski didorong secara manual. Pada derajat ambeien ini, biasanya akan disertai dengan infeksi dan perlingkaran anus.(patrisia argi)
Facebook Comments