Ragam  

Selain Jebol di Dua Titik, Tanggul Sungai Situri Juga Retak di Belasan Lokasi

Pemerintah Desa Grogol, Weru bersama warga dibantu aparat TNI dan Polri kerja bakti menutup tanggul Sungai Situri yang jebol dengan karung pasir, Minggu (29/12).

Sukoharjonews.com (Weru) – Jebolnya tanggul Sungai Situri di dua titik membuat pemerintah desa bersama warga dibantu anggota TNI dan Polri melakukan kerja bakti penutupan tanggul yang jebol, Minggu (29/12). Penutupan dilakukan menggunakan karung pasir sebagai antisipasi sementara agar tanggul yang jebol tidak melebar. Disisi lain, dari penyisiran tanggul ditemukan belasan retakan dan longsor di sepanjang tanggul di Desa Grogol, Weru sehingga kondisinya cukup mengkhawatirkan.



“Jadi, kami bersama petugas Balai Besar Wilayah Sungai Bengawan Solo yang hadir mengecek tanggul dan ada belasan lokasi yang tanggulnya retak dan longsor,” ujar Kepala Desa (Kades) Grogol, Heri Putut, Minggu (29/12).

Heri mengatakan, belasan retakan tanggul tersebut berada di wilayah Desa Grogol sehingga membuat resah warga dan juga petani. Pasalnya, jika turun hujan deras dikhawatirkan tanggul akan jebol kembali sehingga menggenangi rumah warga serta lahan sawah. Menurutnya, kondisi tanggul Sungai Situri memang sudah kritis dan rawan jebol. Untuk itu, dibutuhkan penanganan secara permanen sebagai antisipasi. Terlebih lagi, jebolnya tanggul Sungai Situri sudah terjadi berulang-ulang.

“Warga khawatir saat hujan deras tanggul tak kuat menahan air sehingga menimbulkan banjir bandang. Kami harap BBWSBS serius menyikapi masalah ini,” ujar Heri.

Terkait jebolnya tanggul di dua titik, lanjut Heri, warga bersama elemen terkait hanya melakukan penutupan atau penambalan di lokasi yang jebol. Sehingga, tidak menutup kemungkinan akan kembali jebol ketika hujan deras. Heri berharap BBWSBS membangun talud permanen seperti tanggul sisi barat yang masuk wilayah Klaten. Dengan kata lain, tanggul yang masuk wilayah Sukoharjo saja yang belum ditalud permanen.

Sementara itu, petugas pengawas sungai dari BBWSBS, Alfian Utama mengatakan, saat ini kondisi tanggul Sungai Situri memang kondisinya cukup kritis sehingga rawan jebol. Namun, untuk membangun talud permanen seperti keinginan warga, dirinya tidak bisa memberikan jawaban karena menjadi ranah pimpinan BBWSBS. “Saat ini kami baru bisa melakukan perbaikan sementara, kalau talud permanen dan berkaitan dengan anggaran, sudah ranah pimpinan,” elaknya. (erlano putra)



How useful was this post?

Click on a star to rate it!

Average rating 5 / 5. Vote count: 1

No votes so far! Be the first to rate this post.

Facebook Comments

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *