Sukoharjonews.com (Sukoharjo) – Salat Jumat di Masjid Agung Baiturrahmah Sukoharjo hari ini berbeda dengan salat Jumat sebelumnya. Di tengah mewabahnya virus Corona, setiap jamaah yang datang diukur suhu tubuhnya dengan “thermo gun”. Selain itu, salat Jumat juga berlangsung singkat dan jarak antar jamaah dibuat 1 meter. Takmir masjid juga menyediakan hand sanitizer di sejumlah titik yang mudah dijangkau jamaah.
“Pelaksanaan salat Jumat ini mengikuti imbauan dari Majelis Ulama Indonesia, Dewan Masjid Indonesia, Kementerian Agama dan pemerintah terkait dengan pencegahan penyebaran virus Corona,” ujar Sekretaris Masjid Agung Sukoharjo, Wiyono.
Dia mengatakan, setiap jamaah yang datang dilakukan pengukuran suhu tubuh menggunakan “thermo gun”. Namun, karena keterbatasan alat, pengukuran dilakukan secara random. Selain itu, pengurus takmir sebelumnya sudah mengepel lantai masjid dengan disinfektan karena untuk sementara karpet dilepas. Selain itu, saat pelaksanaan salat, jarak antar jamaah dibuat 1 meter.
“Kami juga menyediakan hand sanitizer di sejumlah titik, menyediakan sabun di toilet dan kamar mandi demi pencegahan virus Corona,” ujarnya.
Dalam pelaksanaan salat Jumat sendiri juga tidak berlangsung terlalu lama seperti biasanya. Khotbah dari khatib hanya berlangsung sekitar tujuh menit dan dalam salat imam menggunakan surat-surat pendek sehingga salat Jumat di Masjid Agung berlangsung singkat. Hal itu dilakukan agar berkumpulnya jamaah di dalam masjid tidak berlangsung lama.
Terkait pelaksanaan salat Jumat di Sukoharjo, Kepala Kemenag Sukoharjo, Ihsan Muhadi mengakui belum ditiadakan di tengah mewabahnya virus Corona. Menurutnya, hal itu sesuai dikarenakan wabah virus Corona masih terkendala. Disisi lain, fatwa dari MUI Jateng menyebutkan salat Jumat berjamaah di masjid bisa ditiadakan bagi daerah dengan status wabah corona yang tidak terkendali.
“Untuk Sukoharjo masih menggelar salat Jumat di masjid dengan melakukan penyesuaian terkait pencegahan penyebaran virus Corona,” ujarnya. (erlano putra)
Facebook Comments