Delapan Orang Tidak Mampu Mengangkat Arca Sapi Tanpa Kepala Ini

Petugas Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Sukoharjo menginventaris arca “sapi Ndekem” tanpa kepala yang ditemukan di Desa Siwal, Kecamatan Baki, Sukoharjo, Jawa Tengah.

Sukoharjonews.com (Baki) – Arca berbentuk “Sapi Ndekem” tanpa kepala menggegerkan warga Kaliniti RT 03/03, Desa Siwal, Baki Sukoharjo, Jawa Tengah. Benda purbakala yang diperkirakan berusia ratusan tahun itu sempat diburu kolektor benda kuno, tetapi tidak pernah bisa ditemukan.



Arca tanpa kepala tersebut ditemukan Walidi, warga setempat saat menanam pohon pisang. Benda kuno tersebut ditemukan dengan posisi menghadap ke selatan dan sudah dalam kondisi tanpa kepala. “Saat itu saya disuruh Ibu Sarinah (pemilik pekarangan) untuk menanam pohon pisang,” kata Walidi, Senin (8/1).

Menurutnya, beberapa tahun silam arca itu sempat dicari-cari oleh kolektor benda kuno. Orang tersebut sempat menggali di sejumlah titik di tanah pekarangan milik warga Desa Waru, Kecamatan Baki tersebut.

Meski sudah menggali di sana-sini, orang tersebut tidak berhasil menemukan benda kuno itu. Benda bersejarah itu, lanjut Walidi, ditemukan Jumat (5/1) dan baru dievakuasi bersama warga sekitar pada Sabtu (6/1). Terkait berat arca itu, delapan orang dewasa tidak kuat mengangkat benda kuno tersebut.

“Setelah berhasil diangkat itu saya dibawa pulang dengan cara digeledek. Di bawahnya diberi bambu kemudian di dorong,” imbuhnya.

Sementara itu, mengetahui ada penemuan arca itu, petugas Dinas Pendidikan Pendidikan dan Kebudayaan Sukoharjo mendatangi lokasi. Petugas melakukan pengukuran dan mencatat data-data terkait arca tersebut. Panjang arca tersebut 1 meter dengan lebar 45 sentimeter dan tinggi 60 sentimeter.

Kepala Bidang Kebudayaan dan Pariwisata Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Sukoharjo, Siti Laila mengatakan, pihaknya akan melaporkan penemuan arca itu ke Balai Pelestarian Cagar Budaya Yogyakarta agar segera ditindaklanjuti.

“Kami inventaris arca ini dan akan kami laporkan ke Balai Pelestarian Cagar Budaya Yogyakarta. Biasanya nanti ada petugas dari sana yang turun dan melakukan penelitian kira-kira arca ini dibuat tahun berapa dan sebagainya,” terang Laila.

Laila berpesan kepada Walidi untuk merawat dan menjaga arca tersebut baik-baik. Pihaknya khawatir arca itu dicuri karena sempat ada orang yang mencari-cari arca tersebut. (Sofarudin)



How useful was this post?

Click on a star to rate it!

Average rating 0 / 5. Vote count: 0

No votes so far! Be the first to rate this post.

Facebook Comments

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *