
Sukoharjonews.com (Jakarta) – Dalam rangka mendukung penyediaan hunian layak dan terjangkau bagi masyarakat Indonesia, Bank Mandiri menegaskan peran strategisnya. Hal itu dibuktikan dengan penandatanganan nota kesepahaman bersama Kementerian Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) serta Badan Pengelola Tabungan Perumahan Rakyat (BP Tapera) di Jakarta.
Menteri PKP Maruarar Sirait menekankan pentingnya dukungan sektor perbankan terhadap pembiayaan rumah subsidi dalam menyukseskan program perumahan nasional.
“Kami sangat mengapresiasi langkah konkret Bank Mandiri yang terus aktif bersinergi dengan pemerintah.
“Ini bukan hanya tentang pembiayaan, tapi bagian dari komitmen bersama untuk memastikan masyarakat bisa memiliki hunian yang layak,” ujar Maruarar, dikutip dari laman KabarBUMN, Minggu (29/6/2025).
Penandatanganan nota kesepahaman ini dilakukan oleh Maruarar Sirait, Direktur Utama Bank Mandiri Darmawan Junaidi, dan Komisioner BP Tapera Heru Pudyo Nugroho, serta disaksikan jajaran manajemen Bank Mandiri dan pimpinan anak perusahaan Mandiri Group, sebagai bentuk dukungan penuh terhadap perluasan akses pembiayaan yang inklusif.
Kolaborasi ini merupakan bagian dari upaya aktif Bank Mandiri dalam menyalurkan Kredit Pemilikan Rumah (KPR) subsidi melalui skema Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP). Hingga Mei 2025, Bank Mandiri telah menyalurkan 4.596 unit KPR FLPP, tumbuh signifikan sebesar 78,8% dibanding periode yang sama tahun lalu.
Jumlah tersebut telah memenuhi 100% kuota awal yang diberikan BP Tapera, hanya dalam waktu lima bulan pertama tahun ini. Direktur Utama Bank Mandiri, Darmawan Junaidi, menyatakan pencapaian ini mencerminkan keseriusan Mandiri dalam berperan aktif di sektor perumahan nasional.
“Kami tidak hanya ingin menjadi penyalur, tapi juga akselerator sejalan dengan komitmen untuk mempercepat realisasi pembiayaan rumah subsidi untuk masyarakat.
“Dengan sinergi kuat bersama pemerintah dan BP Tapera, kami optimistis mampu menyalurkan hingga 25.000 unit KPR FLPP hingga akhir tahun ini,” terang Darmawan.
Target ambisius ini menunjukkan lonjakan sebesar 484% dari realisasi tahun 2024 yang mencapai 4.284 unit. Menurut Darmawan, akselerasi ini didukung oleh kesiapan sistem kerja yang terintegrasi, kapabilitas operasional, dan pendekatan distribusi yang fleksibel sesuai kebutuhan di lapangan.
Sebagai langkah awal, Bank Mandiri mengawali strategi penyaluran KPR FLPP dengan menyasar segmen internal—yaitu pegawai Bank Mandiri serta seluruh karyawan anak usaha Mandiri Group.
Langkah ini disebut sebagai wujud nyata perhatian perusahaan terhadap kesejahteraan sumber daya manusia, yang menjadi fondasi utama pertumbuhan institusi.
Didukung oleh jaringan anak perusahaan, kantor cabang di seluruh Indonesia, dan platform digital, Bank Mandiri meyakini pelaksanaan program FLPP ini akan berjalan secara efektif dan efisien.
Strategi distribusi yang masif tetap akan dijalankan tanpa mengorbankan kualitas layanan kepada masyarakat penerima manfaat. Sinergi antara Bank Mandiri, BP Tapera, dan Kementerian PKP dinilai sebagai bukti kuat bahwa kolaborasi antara sektor publik dan swasta adalah kunci dalam memperkuat sistem pembiayaan nasional.
“Melalui inisiatif ini, Bank Mandiri tak hanya memperluas jangkauan layanan pembiayaan, tetapi juga mengambil peran aktif dalam menciptakan dampak sosial yang berkelanjutan,” pungkas Darmawan.
Sebagai tambahan informasi, hingga Mei 2025, Bank Mandiri mencatatkan realisasi penyaluran KPR secara keseluruhan sebesar Rp 66,97 triliun, tumbuh 14,21% secara tahunan (year-on-year/YoY).
Angka ini mencerminkan efektivitas strategi ekspansi berkelanjutan Bank Mandiri dalam mendukung kepemilikan rumah di berbagai lapisan masyarakat. (nano)
Facebook Comments