Sukoharjonews.com – Tekanan dan nyeri dada adalah gejala yang terkait erat dengan stres, kecemasan, atau panik. Saat Anda stres atau panik, tubuh Anda melepaskan hormon stres yang dapat menyebabkan berbagai gejala fisik, dan tekanan atau nyeri dada adalah salah satunya. Itu tidak berarti bahwa Anda tidak boleh menganggap serius tekanan dada, tetapi jika Anda adalah orang dewasa sehat yang mengalami stres, keadaan stres Anda mungkin menyebabkan tekanan dada tersebut.
Kabar baiknya adalah ada cara untuk mengelola gejala stres dan kecemasan Anda, yang dapat mengurangi sensasi fisik tidak nyaman Anda. Dikutip dari Verrywell Mind, pada Selasa (12/12/2023), lihat hubungan antara tekanan dada dan stres, termasuk penyebab, dan cara mengatasi tekanan dada akibat stres.
Hubungan Antara Stres dan Tekanan Dada
Saat Anda sedang stres atau mengalami kecemasan, tubuh Anda memasuki “mode melawan atau lari”, yang mengakibatkan berbagai gejala fisik, emosional, dan perilaku. Ini adalah respons otomatis yang mungkin tidak Anda sadari, dan ini bisa terjadi baik bahayanya nyata atau tampak nyata bagi Anda.
Saat stres, tubuh melepaskan hormon seperti adrenalin dan kortisol, yang mempunyai efek kuat pada tubuh dan pikiran Anda. Setiap orang merespons secara berbeda dan mengalami stres dengan cara yang unik. Namun salah satu responsnya adalah Anda mungkin merasakan tekanan atau nyeri dada yang hebat.
Selain tekanan dada, kemungkinan respons terkait stres lainnya meliputi:
● Perasaan berat di dada Anda
● Rahang terkatup rapat
● Merasa “gelisah”
● Merasa jauh atau mati rasa secara emosional
● Mengalami jantung berdebar kencang dan tangan basah
● Mengalami sesak napas
● Mengalami mual atau diare
● Gemetar
Mengalami dada sesak atau tekanan di area dada sangat umum terjadi saat stres atau kecemasan. Faktanya, tinjauan tahun 2018 menemukan bahwa kecemasan merupakan faktor antara 30% dan 40% kunjungan ruang gawat darurat di mana jenis nyeri dada tertentu merupakan gejala utamanya.
Pengobatan Stres dan Tekanan Dada
Stres sering kali dikelola dengan teknik manajemen stres, dan mungkin mendapat manfaat dari psikoterapi, dan yang lebih jarang, pengobatan. Gangguan kecemasan dan panik, yang juga berkontribusi terhadap tekanan dada, biasanya juga diobati dengan kombinasi psikoterapi dan pengobatan.
Obat-obatan
Stres lebih kecil kemungkinannya untuk diobati dengan obat-obatan dibandingkan gangguan kecemasan atau gangguan panik. Namun, episode stres akut dapat ditangani dengan obat anticemas. Obat-obatan berikut dapat digunakan untuk mengobati stres parah atau kronis serta gangguan kecemasan:
● Inhibitor reuptake serotonin selektif ( SSRI )
● Benzodiazepin
● Pemblokir beta
Psikoterapi
Terapi adalah cara yang bagus untuk mengelola stres dan kecemasan serta dapat membantu mengatasi tekanan dada. Ada beberapa pendekatan psikoterapi yang dapat membantu termasuk:
● Terapi perilaku kognitif (CBT), yang membantu Anda mengidentifikasi pola pikir dan perilaku negatif yang dapat menyebabkan stres Anda.
● Terapi penerimaan dan komitmen (ACT), yang membantu Anda menerima pikiran dan perasaan tanpa menghakimi serta mengelola stres sesuai dengan nilai-nilai Anda.
● Pendekatan pengurangan stres berbasis kesadaran yang membantu menumbuhkan kapasitas untuk sadar sepenuhnya dan hadir pada saat ini.
Mengatasi Stres dan Tekanan Dada
Mengalami tekanan di dada bisa menimbulkan stres tersendiri. Hal ini dapat menenangkan jika Anda mengetahui bahwa gejala yang Anda alami disebabkan oleh stres dan bukan kondisi medis. Namun Anda tetap harus mengatasi stres yang Anda hadapi dalam hidup Anda.
Pemicu stres seperti stres pekerjaan, stres dalam hubungan, stres terhadap uang, atau stres terhadap keadaan dunia tidak selalu dapat dihindari. Namun Anda mempunyai hak untuk menentukan cara Anda mengelola stres. Melakukan perubahan gaya hidup tertentu dapat membantu Anda mengelola stres yang pasti akan Anda hadapi.
Perubahan Gaya Hidup
Cobalah hal berikut untuk membantu mengelola tingkat stres Anda selama masa-masa sulit:
● Sesuaikan olahraga dengan hari Anda setiap hari
● Pastikan Anda cukup tidur
● Makan secara teratur; jangan melewatkan waktu makan
● Batasi kafein dan alkohol
● Luangkan waktu setiap hari untuk berbaring diam dan bernapas dalam-dalam
● Ekspresikan perasaan Anda kepada seseorang yang Anda percayai
Tekanan dada merupakan gejala umum yang sering disebabkan oleh respons fisiologis tubuh terhadap stres.Meskipun tekanan pada dada biasa terjadi pada saat stres, hal ini juga terkait dengan kondisi medis serius seperti penyakit jantung. Oleh karena itu, penting untuk memeriksakan diri ke ahli medis jika tekanan dada merupakan hal yang baru bagi Anda, ada, atau disertai gejala lain yang mengkhawatirkan.(cita septa)
Facebook Comments