Ragam  

Penyebab Keracunan Tunggu Hasil Laboratorium, Semua Korban Sudah Pulang

Sebagian besar korban keracunan di Tambakboyo dirawat di Puskesmas Tawangsari.

Sukoharjonews.com (Sukoharjo) – Penyebab keracunan massal di Dukuh Tambakboyo RT 01/01, Desa Tambakboyo, Tawangsari masih diselidiki oleh Dinas Kesehatan Kabupaten (DKK). Untuk memastikan penyebabnya, petugas DKK mengambil sampel makanan untuk dicek di laboratorium dan tinggal menunggu hasilnya. Disisi lain, semua korban yang menjalani rawat inap di puskesmas maupun rumah sakit sudah diperbolehkan untuk pulang.



“Untuk penyebab keracunan massal yang terjadi di Tambakboyo masih menunggu hasil laboratorium. Yang jelas tranmisi penularan sudah berhasil terputus dimana hal itu terbukti tidak ada tambahan kasus baru,” terang Kepala Bidang Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan (P2PL) DKK Sukoharjo, Bejo Raharjo, Rabu (21/8).

Bejo juga mengatakan, sampai Rabu ini semua pasien korban keracunan sudah diperbolehkan pulang semuanya. Baik itu yang menjalani rawat inap di Puskesmas Tawangsari maupun rumah sakit lainnya. Usai pulang dari rumah sakit, korban tinggal istirahat untuk memulihkan kondisi.

Berdasarkan data, jumlah warga yang menjadi korban keracunan sekitar 60-an warga. Dari jumlah tersebut, sebanyak 24 orang menjalani rawat inap. Masing-masing di Puskesmas Tawangsari 21 orang, RS Nirmalasuri dua orang, dan RS PKU Muhammadiyah Sukoharjo satu orang. Saat ini, semuanya sudah diperbolehkan pulang dari masing-masing tempat perawatannya.

Seperti diketahui, keracunan massal menimpa warga RT 01/01 Dukuh Tambakboyo. Hal itu bermula dari acara tirakatan HUT Kemerdekaan RI Ke-74 pada Jumat (16/8). Keesokan paginya usai tirakatan, sejumlah warga merasakan gejala mual, sakit perut, kepala pusing, serta diare. Ternyata, gejala yang sama juga dirasakan warga yang mengikuti acara tirakatan. Hal itu diketahui melalui grup Whatsapp RT setempat.

Penyebab keracunan sendiri diduga dari makanan yang dihidangkan dalam acara tirakatan, yakni opor ayam yang dimasak warga secara bersama-sama. Untuk memastikan dugaan itu, petugas DKK mengambil sampel makanen untuk diperiksa di laboratorium. (erlano putra)



How useful was this post?

Click on a star to rate it!

Average rating 5 / 5. Vote count: 1

No votes so far! Be the first to rate this post.

Facebook Comments

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *