Ragam  

Penyaluran BPNT Kembali Disidak Bupati, Total Penerima Capai 54.334 KPM

Bupati Sukoharjo, Etik Suryani saat sidak penyaluran Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT), Rabu (28/4/2021).

Sukoharjonews.com (Sukoharjo) – Penyaluran Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) untuk tahap 2 kembali berjalan. Terkait penyaluran BPNT tersebut, Bupati Sukoharjo, Etik Suryani kembali melakukan sidak ke sejumlah e-warong di Kecamatan Baki dan Gatak, Rabu (28/4/2021). Untuk tahap 2 ini, total KPM penerima BPNT mencapai 54.334 Keluarga Penerima Manfaat (KPM).



Plt Kepala Dinas Sosial (Dinsos) Sukoharjo, Suparmin mengatakan, penyaluran BPNT hari ini masih termasuk tahap 2. Penyaluran dilakukan di 98 e-warong yang tersebar di 12 kecamatan. “Jumlah e-warong yang menyalurkan sudah bertambah dari sebelumnya 88 menjadi 98,” ujar Suparmin saat mendampingi Bupati sidak.

Sesuai data, 54.334 KPM penerima tersebar di 12 kecamatan. Rinciannya, untuk Kecamatan Baki 4.011 KPM, Bendosari 3.710 KPM, Bulu 2.993 KPM, Gatak 3.291 KPM, Grogol 5.998 KPM, Kartasura 4.096 KPM, Mojolaban 5.784 KPM, Nguter 3.759 KPM, Polokarto 5.872 KPM< Sukoharjo 4.782 KPM, Tawangsari 5.334 KPM, dan Kecamatan Weru 4.704 KPM.

Bupati sendiri mendatangi beberapa e-warong di Desa Bakipandeyan, Jetis, dan Desa Bentakan di Kecamatan Baki. Kemudian dilanjutkan ke Desa Krajan dan Trangsan, Kecamatan Gatak. Dalam setiap kesempatan bertemu warga penerima BPNT, Bupati selalu menekankan penerapan protokol kesehatan (prokes) dalam setiap kegiatan.

“Jadi, selain proses penyalurannya, saya ingin tahu bagaimana penerapan prokes masyarakat. Ini penting karena untuk memutus rantai penularan virus,” ujar Bupati.

Bupati sekaligus mengedukasi masyarakat soal pemakaian masker yang benar dimana masker harus menutup secara sempurna hidung dan mulut. Saat ibadah tarawih, ujar Bupati, warga diminta juga tetap pakai masker dan menjaga jarak agar semuanya sehat dan aman.

Selain itu, Bupati juga mengimbau masyarakat yang punya saudara atau keluarga yang merantau untuk tidak pulang dulu agar semua sehat. Karena, yang didatangi di kampung biasanya sudah tua sehingga rentan terkena virus corona.

“Kalau kangen bisa video call dulu, intinya jangan pulang ke kampung agar angka corona bisa ditekan dan bisa segera selesai di Sukoharjo. Kalau corona selesai maka ekonomi bisa bangkit dan pulih kembali. Apalagi sudah muncul klaster pemudik di Nguter,” tambah Bupati. (erlano putra)


How useful was this post?

Click on a star to rate it!

Average rating 1 / 5. Vote count: 1

No votes so far! Be the first to rate this post.

Facebook Comments

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *