Penerapan Teknologi Biopori Cara Meningkatkan Jumlah Air Tanah dan Kurangi Sampah

Paguyuban Pecinta Lingkungan Hidup (PPLH) Kecamatan Bulu melaksanakan pengabdian masyarakat. Kegiatan tersebut bekerjasama dengan LPPM Universitas Sebelas Maret (UNS) .

Sukoharjonews.com (Bulu) – Paguyuban Pecinta Lingkungan Hidup (PPLH) Bulu melaksanakan pengabdian masyarakat. Kegiatan tersebut bekerjasama dengan LPPM Universitas Sebelas Maret (UNS) melalui skema Program Kemitraan Masyarakat (PKM). Kegiatan PKM dengan melakukan penerapan teknologi biopori sebagai cara meningkatkan jumlah air tanah serta mengurangi tumpukan sampah organik rumah tangga di Desa Puron, Kecamatan Bulu.



Dalam rilis yang diterima Sukoharjonews.com, Sabtu (5/12/2020), Ketua Tim Pengabdian Dari Teknik Mesin UNS, Zainal Arifin menyampaikan, kegiatan tersebut sudah dilakukan beberapa waktu lalu. Menurutnya, Desa Puron mempunyai kondisi tanah yang kering dengan ketersediaan air tanah yang semakin menurun. Keberadaan Pamsimas menyebabkan debit air tanah semakin berkurang khususnya di musim kemarau.

“Disisi lain, ketiadaan daerah resapan juga sangat sedikit yang ditandai dengan keringnya perpohonan di musim kemarau. Oleh karena itu, perlu adanya keterlibatan langsung akademisi untuk mendampingi dalam memberikan solusi pemecahan masalah dilapangan dan menjadi salah satu bentuk Tri Dharma Perguruan Tinggi,” jelasnya.

Lebih lanjut dijelaskan, kegiatan PKM meliputi identifikasi lahan, perancangan mata bor tanah pembuat lubang biopori, dan pembuatan mixer kompos hasil biopori. Pelaksanaan pengabdian juga melakukan sosialisasi dan workshop mengenai pembuatan lubang resapan biopori di Madrasah Aliyah Muhammadiyah Tijarotul Qur’aniya (MAMTQ) Bulu Sukoharjo.

“Yang diharpkan dari kegiatan ini, masyarakat dapat memahami konsep penerapan teknologi biopori dan menambah jumlah resapan air tanah. Penggunaan teknologi biopori ini juga dapat mengurangi sampah organik dengan mengubahnya menjadi kompos melalui lubang resapan biopori tersebut,” papar Zainal Arifin.

Melalui pelaksanaan sosialisasi dan workshop Tim PKM juga menyerahkan hasil proses rancang bangun alat berupa mesin bor tanah pembuat lubang resapan biopori dan mixer kompos. Teknologi alat tepat guna tersebut diharapkan dapat digunakan oleh masyarakat sebaik mungkin. Harapannya, masyarakat lebih sadar akan pentingnya resapan air untuk salah satu menjaga ketersediaan air yang ada. Untuk membuat penerapan teknologi biopori, masyarakat tidak memerlukan lahan yang luas dan dengan peralatan yang sederhana. (*)


How useful was this post?

Click on a star to rate it!

Average rating 5 / 5. Vote count: 1

No votes so far! Be the first to rate this post.

Facebook Comments

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *