Ragam  

Penanganan Bencana Alam, BBWSBS Kurang Responsif

Kondisi salah satu rumah di Dukuh/Desa Dalangan, Kecamatan Tawangsari, Sukoharjo yang amblas digerus air Sungai Bengawan Solo.

Sukoharjonews.com (Sukoharjo) – Memasuki musim hujan ini, sejumlah bencana alam sudah banyak terjadi di Sukoharjo, khusus untuk bencana alam air seperti banjir dan juga talud yang longsor. Disisi lain, Pemkab Sukoharjo tidak bisa melakukan perbaikan secara permanen karena kerusakan yang terjadi menjadi kewenangan instansi lain dalam hal ini Balai Besar Wilayah Sungai Bengawan Solo (BBWSBS). Upaya yang dilakukan dengan menyampaikan laporan pun sudah disampaikan, namun hingga kini belum ada respon dari BBWSBS.



“Talud sungai yang ambrol menjadi kewenangan BBWSBS untuk melakukan perbaikan secara permanen. Daerah hanya bisa menangani untuk untuk yang bersifat sementara,” ujar Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sukoharjo Sri Maryanto, Senin (25/2).

Menurutnya, sejumlah masalah yang membutuhkan penanganan segera antara lain longsornya tebing Sungai Bengawan Solo di Desa Dalangan, Kecamatan Tawangsari. Tergerusnya tebing sungai sudah terjadi cukup lama dan belum tertangani sampai sekarang. Dampak dari tebing sungai longsor tersebut bahkan membuat warga resah karena banyak yang harus kehilangan tanah miliknya.

Yang terbaru adalah ambrolnya talud Sungai Situri di Kecamatan Weru. Selama ini, warga bersama instansi terkait hanya bisa melakukan penanganan sementara dengan menutup tanggul yang ambrol dengan karung yang diisi pasir dan batu. Untuk antisipasi permanen sudah diajukan secara resmi dari tingkat bawah sampai atas dimulai dari Pemerintah Desa, Kecamatan dan Pemkab Sukoharjo. Namun, Pemkab tidak bisa mengalokasikan anggaran karena menjadi kewenangan BBWSBS.

Sri Maryanto juga mengatakan, pihaknya juga mengajukan penanganan masalah banjir akibat luapan Sungai Bengawan Solo berupa mesin pompa air disejumlah titik dibeberapa wilayah. Salah satunya yakni di Kecamatan Grogol karena menjadi wilayah paling rawan terjadi banjir. Pengajuan permohonan mesin pompa air sudah dilakukan BPBD Sukoharjo ke BBWSBS. Namun, sampai sekarang belum ada kejelasan.

“Setidaknya kami diberi jawaban kapan bisa direalisasikan karena titik-titik yang terkena bencana alam tersebut lagi-lagi menjadi kewenangan BBWSBS,” tambahnya. (erlano putra)



How useful was this post?

Click on a star to rate it!

Average rating 0 / 5. Vote count: 0

No votes so far! Be the first to rate this post.

Facebook Comments