Ragam  

Menginspirasi, Kekurangan Fisik Tak Jadi Penghambat Rahmadi Tetap Belajar

Penyandang disabilitas Rahmadi, 12, tetap semangat berskolah meski anggota tubuhnya khususnya tangan dan kaki tidak lengkap.

Sukoharjonews.com (Sukoharjo) – Apa yang dialami Rahmadi, 12, ini mungkin tidak ingin dialami oleh anak-anak yang lain. Ya, sejak lahir Rahmadi sudah dalam kondisi tidak memiliki tangan dan kaki secara lengkap. Namun, hal itu bukan menjadi pematah semangat Rahmadi untuk belajar. Meski tidak memiliki anggota tubuh secara lengkap, siswa kelas 1 MTs Lailatul Qodar ini patut dicontoh.



Rahmadi, yang merupakan warga Pasekan RT 2/3, Kelurahan combongan, Kecamatan Sukoharjo Kota ini merupakan alumni Madrasah Iptidaiyah Terpadu (MIT) Lailatul Qodar. Sejak lulus, sebenarnya orang tua Rahmadi berniat mencari sekolah lain. Namun, tidak ada sekolah yang mau menerima Rahmadi hingga akhirnya MTs Lailatul Qodar kembali menerimanya.

“Kata orang tuanya, tidak ada sekolah yang mau menerima Rahmadi hingga akhirnya dimasukkan ke MTs Lailatul Qodar dan kami tentunya menerima Rahmadi,” ujar Kepala MTs Lailatul Qodar Sriyadi, Senin (19/11).

Menurutnya, kondisi Rahmadi memang masuk kategori difabel. Dua kakinya tidak sempurna karena tidak ada jari. Begitu juga dua tangannya dimana tangan kanan sama sekali tidak memiliki jari. Begitu juga tangan kirinya dimana jarinya tidak lengkap. Meski begitu, Rahmadi bisa lancar menulis dengan tangan kiri.

Meski memiliki kekurangan, Sriyadi mengaku kemampuan akademik Rahmadi tidak kalah dibangkan siswa yang normal lain. Bahkan, Rahmadi memiliki keunggulan karena sudah mampu menghafal 3 juz Al Quran, yakni juz 28-30. Rahmadi berkeinginan bisa hafidz Al Quran. “Selama ini Rahmadi berbaur dengan teman sekolah dengan baik. Kondisi fisiknya tidak lantas membuatnya minder,” ujarnya.

Rahmadi sendiri mengaku selain ingin hafidz Al Quran, dirinya juga ingin jadi pelukis. “Saya anak keempat dari empat bersaudara,” ujarnya.

Anak pasutri Suyono-Suginem tersebut bersemangat sekolah karena dorongan tiga kakaknya. Selama ini, Rahmadi mengaku tidak ada eteman-temannya yang mengejek atas kondisinya tersebut. Rahmadi mengaku selama ini ayahnya Suyono merantau ke Palu dan sudah kembali ke Sukoharjo sejak ada bencana alam gepat bumi beberapa waktu lalu.

“Tiap hari diantar ayah, kadang-kadang ibu dan juga paman,” ujarnya. (erlano putra)



How useful was this post?

Click on a star to rate it!

Average rating 0 / 5. Vote count: 0

No votes so far! Be the first to rate this post.

Facebook Comments