Mengenal Sedekah Gunung Warga Lereng Merapi di Boyolali Saat Sambut Tahun Baru Islam

Kepala kerbau beserta sesaji lainnya diarak menuju Pasar Bubrah Kawasan Puncak Gunung Merapi pada Jumat (29/7/2022) lalu. (Foto: Pemkab Boyolali)

Sukoharjonews.com (Boyolali) – Tradisi menyambut datangnya Tahun Baru Islam banyak dilakukan di daerah-daerah. Seperti Keraton Kasunanan Solo dengan kirab Kebo Bule, Pura Mangkunegaran dengan Kirab Pusaka dan Laku Bisu. Hal serupa juga dilakukan oleh warga lereng Merapi di Kabupaten Boyolali yang memiliki tradidi “Sedekah Gunung” saat menyambut Tahun Baru Islam 1444 H/2022.


Dalam rangka menyambut Tahun Baru Islam atau yang lebih dikenal dengan 1 Suro dalam penanggalan Jawa, masyarakat lereng Gunung Merapi terutama Desa Lencoh, Kecamatan Selo melakukan tradisi sedekah gunung. Tradisi ini digelar kembali setelah dua tahun vakum karena pandemi corona.

Tradisi sedekah gunung ini diawali dengan kirab kepala kerbau dari Dusun Temusari menuju Joglo Mandala I. Selain kepala kerbau, juga turut diarak berbagai macam hasil bumi, dan sejumlah tumpeng pengiring.

“Merupakan tradisi yang tidak bakal ditinggalkan masyarakat karena masyarakat sangat meyakini bahwa dengan melakukan ritual tersebut maka masyarakat yang bermukim disini akan diberi keberkahan,” kata Kepala Dinas Pemuda, Olahraga dan Pariwisata (Disporapar) Kabupaten Boyolali Supana, dikutip dari laman Pemkab Boyolali, Minggu (31/7/2022).


Sedangkan Sekretaris Desa Lencoh, Suwarno mengungkapkan bahwa selain untuk meminta keberkahan, tradisi tersebut juga sebagai permohonan keselamatan kepada Tuhan dari berbagai bencana.

“Tradisi sedekah gunung merupakan salah satu bentuk rasa syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas keberkahan warga di sekitar Merapi selama ini,” katanya.

Usai dilakukan ritual dan doa hingga tengah malam, kepala kerbau dan sejumlah sesaji tersebut dibawa menuju puncak Gunung Merapi untuk dilarung. Sementara, sejumlah tumpeng menjadi rebutan warga yang telah menunggu di Joglo. Masyarakat meyakini bahwa makanan tersebut akan mendatangkan berkah dalam kehidupannya.

Salah seorang masyarakat yang ikut berebut tumpeng, Maryani mengaku tiap tahun ikut hadir dalam tradisi rutin ini. Dia bersama dengan masyarakat Desa Lencoh percaya tradisi ini mampu memberikan berkah bagi masyarakat sekitar. (nano)


How useful was this post?

Click on a star to rate it!

Average rating 5 / 5. Vote count: 1

No votes so far! Be the first to rate this post.

Facebook Comments

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *