Ragam  

Mangkoenagoro X Ajak Masyarakat Nikmati Kuliner Favorit Keluarga Kerajaan di Festival Kuliner Laras Hati Mangkunegaran

Sri Paduka Mangkoenagoro X membuka rangkaian Festival Musik dan Kuliner Laras Hati Mangkunegaran dimulai di Pamedan Pura Mangkunegaran, Sabtu (11/3/2023).

Sukoharjonews.com (Solo) – Rangkaian Festival Musik dan Kuliner Laras Hati Mangkunegaran dimulai di Pamedan Pura Mangkunegaran, Sabtu (11/3/2023). Terdapat sajian menu 10 kuliner favorit keluarga Pura Mangkunegaran dan puluhan jenis makanan dari Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) dijajakan dalam festival tersebut.


Pemimpin Pura Mangkunegaran, Sri Paduka Mangkoenagoro X membuka langsung festival kuliner yang menjadi bagian rangkaian acara hari jadi atau Adeging Pura Mangkunegaran. Tahun ini Pura Mangkunegaran berusia 266 tahun. Sri Paduka Mangkoenagoro mengajak masyarakat, terutama di Kota Solo dan sekitarnya, untuk datang ke festival kuliner. “Mari menikmati berbagai kuliner favorit,” ujarnya.

Sri Paduka Mangkoenagoro X mengatakan, musik dan kuliner dipilih karena sifatnya yang universal. Pura Mangkunegaran menjadikan kedua hal itu sebagai perangkat komunikasi dan interaksi dengan masyarakat luas. Festival Musik dan Kuliner Laras Hati Mangkunegaran juga digelar untuk meningkatkan pengetahuan dan penerimaan masyarakat secara luas pada Pura Mangkunegaran.


Festival kuliner menjadi pembuka perhelatan akbar Festival Musik dan Kuliner Laras Hati Mangkunegaran yang berlangsung selama dua hari, 11-12 Maret 2023, di lapangan atau Pamedan Pura Mangkunegaran. Festival kuliner dimulai sejak Sabtu pagi yang dilanjutkan oleh pagelaran musik para seniman nasional lintas generasi hingga Minggu malam. Selain dari Solo, makanan dan minuman yang dijajakan di festival itu berasal dari berbagai kabupaten di Jawa Tengah.

Dalam catatan sejarah, wilayah Pura Mangkunegaran dulu mencakup beberapa daerah yang kini termasuk bagian wilayah Jawa Tengah. Dulu, wilayah itu dikenal sebagai Kedaung, Matesih, Honggobayan, Sembuyan, Gunungkidul, Pajang sebelah utara, dan Kedu. Pemimpin pertama Pura Mangkunegaran, Sri Paduka KGPAA Mangkoenagoro I, membangun istana kerajaannya pada Maret 1757.


Sebagai salah satu aset dan penjaga kebudayaan, Pura Mangkunegaran terus berusaha menjaga relevansi sesuai perkembangan jaman. Festival Musik dan Kuliner Laras Hati Mangkunegaran merupakan bentuk pemajuan budaya yang menjangkau masyarakat luas dan dikemas sesuai kondisi masa kini.

“Regenerasi di masyarakat terus terjadi, namun kebudayaan harus dilestarikan. Laras Hati Mangkunegaran merupakan kolaborasi antara Pura Mangkunegaran dengan Katadata Indonesia dan Yayasan DNC untuk menjaga kebudayaan,” ujar Sri Paduka KGPAA Mangkoenagoro X. (nano)


How useful was this post?

Click on a star to rate it!

Average rating 5 / 5. Vote count: 2

No votes so far! Be the first to rate this post.

Facebook Comments

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *