Sukoharjonews.com – Krisis kepemimpinan dan kepemilikan sering kali muncul sebagai tantangan utama dalam keberlanjutan organisasi, terutama di tengah tekanan perubahan global. Dalam konteks ini, krisis kepemimpinan biasanya terjadi ketika pemimpin gagal beradaptasi dengan kebutuhan organisasi atau kehilangan kepercayaan tim.
Dikutip dari ala-apa.org dan harvardbusiness.org, Sabtu (6/12/2024), situasi ini sering diperparah oleh ketergantungan yang berlebihan pada gaya kepemimpinan tertentu, seperti kepemimpinan karismatik, yang dapat meninggalkan organisasi tanpa arah ketika pemimpin tersebut tidak lagi ada. Sebaliknya, pendekatan kepemimpinan transformatif dianggap lebih berkelanjutan karena menciptakan struktur kepemimpinan yang dapat berkembang bahkan tanpa kehadiran pemimpin utama.
Masalah kepemilikan dalam organisasi sering kali terkait dengan hilangnya rasa tanggung jawab kolektif. Penelitian menunjukkan bahwa ketidakjelasan dalam tanggung jawab antara pemimpin dan anggota tim dapat menyebabkan konflik internal dan menghambat pengambilan keputusan yang efektif. Misalnya, gaya kepemimpinan demokratis yang berusaha mencapai konsensus sering kali memakan waktu lama dan menghasilkan keputusan yang kurang efisien, sementara pendekatan otoriter dapat merusak inovasi dan keterlibatan karyawan (cambridge.org).
Untuk mengatasi krisis ini, para ahli menyarankan penerapan kepemimpinan yang berpusat pada manusia (human-centered leadership), yang menyeimbangkan empati, kejujuran intelektual, dan fleksibilitas dalam merespons kebutuhan individu serta tim. Kepemimpinan seperti ini membutuhkan pemimpin yang mampu beradaptasi dengan situasi yang berubah dan memahami pentingnya keseimbangan antara keamanan psikologis dan keterbukaan intelektual untuk mendorong inovasi (harvardbusiness.org).
Krisis semacam ini menunjukkan perlunya pendekatan kepemimpinan yang lebih holistik, berorientasi pada keberlanjutan, dan mampu menanamkan rasa kepemilikan pada setiap anggota organisasi, sehingga mereka merasa bertanggung jawab terhadap keberhasilan bersama. (mg-02/nano)
Facebook Comments