Koleksi Baru Rumah Arca, Patung Sapi Ndekem Tanpa Kepala

Petugas membersihkan koleksi benda cagar budaya di Rumah Arca Sukoharjo I.

Sukoharjonews (Bendosari) – Koleksi benda-benda kuno bersejarah di Rumah Arca Sukoharjo I bertambah. Rumah arca yang berada di sekitar Univet Bantara Sukoharjo itu kini menyimpan 97 Benda Cagar Budaya (BCB) . Benda-benda bersejarah tersebut ditemukan di berbagai belahan wilayah Kota Makmur.

Juru Pelihara Rumah Arca Sukoharjo I, Sadimin mengatakan, belum lama ini rumah arca kedatangan koleksi baru berupa arca berbentuk “Sapi tanpa kepala ndekem atau Nandi”. Benda tersebut ditemukan di Desa Siwal, Kecamatan Baki beberapa waktu lalu.

Baca Juga:

Delapan Orang Tidak Mampu Mengangkat Arca Sapi Tanpa Kepala Ini

Ada Puluhan Arca Kuno di Sekitar Kampus Univet Sukoharjo

Nandi tanpa kepala ini memiliki panjang 1 meter dengan lebar 45 cm dan tebal 60 cm. Kedatangan benda yang diperkirakan peninggalan umat Hindu tersebut Rumah Arca Sukoharjo I kini memiliki koleksi 97 BCB. “Ada tambahan satu BCB berupa Nandi (patung sapi tanpa kepala) yang ditemukan di Desa Siwal, Kecamatan Baki Januari lalu,” kata Sadimin, Selasa (13/3).

Petugas Balai Pelestarian Benda Cagar Budaya (BPCB) Jateng itu menambahkan, benda-benda bersejarah di sana kebanyakan berupa yoni dan lingga dari batu. Yoni dan lingga merupakan simbol kesuburan. Yoni melambangkan perempuan dan lingga melambangkan laki-laki.

“Biasanya kalau di suatu tempat ada yoni dan lingga, berarti di situ subur dan cocok untuk bertani,” imbuhnya.

Sadimin menyampaikan, siapapun boleh mengunjungi Rumah Arca Sukoharjo I dan tidak dipungut biaya. Selama ini pengunjung Rumah Arca yang didirikan tahun 1995-1996 itu kebanyakan siwa-siswa Sekolah Dasar (SD). “Tempat ini selain untuk pemeliharaan benda cagar budaya juga menjadi tempat edukasi, jadi tidak dipungut biaya,” katanya.

Terkait perawatan, Sadimin menjelaskan, perawatan BCB ada teknik tersendiri. Menurutnya selama ini BCB di sana dibersihkan dengan cara metode manual basah. Artinya dibersihkan dengan sikat atau sapu lidi dan bila perlu dibasahi air.

“Bisa juga dikasih air dan disikat yang penting tidak merusak pori-pori BCB-nya,” terangnya. (Sofarudin)

How useful was this post?

Click on a star to rate it!

Average rating 0 / 5. Vote count: 0

No votes so far! Be the first to rate this post.

Facebook Comments

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *