Kisah Sukses Kopi Rembang yang Mampu Menembus Pasar Nasional

Kopi Lelet Pandawa, salah satu UMKM binaan Rumah BUMN SIG kini sukses menembus pasar nasional. (Foto: Dok. SIG)

Sukoharjonews.com (Jakarta) – Produk UMKM dari Kabupaten Rembang, Provinsi Jawa Tenag, Kopi Lelet Pandawa tak hanya melestarikan tradisi minum kopi masyarakat pesisir utara Jawa, tetapi juga menunjukkan bahwa produk lokal bisa bersaing di tingkat nasional. UMKM ini dibawah binaan Rumah BUMN PT Semen Indonesia (Persero) Tbk (SIG) di Kabupaten Rembang—yang dikelola oleh anak usahanya, PT Semen Gresik.

Dibawah binaan PT SIG, Kopi Lelet Pandawa mengalami pertumbuhan bisnis yang signifikan. Seperti diungkapkan Mohammad Totok Wahyudi, 42, pemilik Kopi Lelet Pandawa asal Desa Sendangagung, Kecamatan Pamotan, Kabupaten Rembang, mengungkapkan rasa syukurnya karena menjadi bagian dari RB Rembang sejak 2020.

Pria yang akrab disapa Totok ini mengakui bahwa peran RB Rembang sangat besar dalam mengembangkan usahanya. Ia tidak hanya mendapat pelatihan administratif dan manajemen bisnis, tetapi juga dukungan dalam penguatan merek (branding) serta perluasan pasar melalui digital marketing yang membuat daya saing produknya semakin kuat.

“Dulu saya hanya berangkat dari semangat ingin menjaga tradisi minum kopi di pesisir Kabupaten Rembang.

“Namun setelah bergabung dengan RB Rembang, kami mendapatkan banyak pelatihan, peluang untuk promosi, hingga perluasan jejaring usaha, yang justru membuat saya lebih termotivasi untuk terus melangkah maju,” terang Totok, dikutip dari laman KabarBUMN, Selasa (17/6/2025).

Usaha yang dimulai Totok sejak Oktober 2019 dengan modal awal Rp25 juta kini telah berkembang pesat, terutama dalam hal pemasaran. Awalnya, dengan hanya menggunakan alat sangrai sederhana, ia memperkenalkan racikan kopi khasnya kepada kerabat, lalu memasarkan secara mandiri ke toko kelontong dan pasar tradisional.

Kini, usaha Kopi Lelet Pandawa didukung oleh 14 karyawan dari Desa Sendangagung yang terlibat dalam proses produksi, pengemasan, hingga distribusi sehingga jngkauan pemasarannya pun semakin luas.

Selain di Rembang, produk ini telah menembus pasar daerah lain seperti Blora, Pati, Kudus, Jepara, Demak, dan Tuban di Jawa Timur.

Bahkan berkat peran e-commerce, Kopi Lelet Pandawa kini bisa dinikmati oleh konsumen di Provinsi Jawa Barat, Kalimantan, hingga Bali. Dikenal karena kualitas premium dan racikan otentik tanpa campuran, kopi ini dijual dengan harga Rp19 ribu per bungkus.

Kini, Totok berhasil menjual hingga 2.100 bungkus per hari, menghasilkan omzet rata-rata Rp30 juta per hari.

”Alhamdulillah, banyak sekali manfaat yang saya rasakan semenjak menjadi bagian dari RB Rembang. Bahkan, kami dibantu membangun jaringan dengan sesama pegiat UMKM. Terima kasih SIG dan Semen Gresik, semoga ke depan semakin banyak UMKM yang bisa dirangkul,” tambah Totok.

Corporate Secretary SIG, Vita Mahreyni, menegaskan SIG terus berkomitmen mendampingi UMKM melalui program pembinaan di RB Rembang. Upaya ini telah melahirkan banyak pelaku usaha sukses yang turut mendorong pertumbuhan ekonomi daerah serta menciptakan lapangan pekerjaan.

“Sejak beroperasi pada 2020, Rumah BUMN SIG di Rembang telah mendampingi 495 UMKM naik kelas yang diikuti dengan penyerapan tenaga kerja mencapai 1.869 orang.

“Pencapaian ini sejalan dengan Asta Cita Presiden Prabowo Subianto untuk meningkatkan lapangan kerja dan mendorong kewirausahaan, serta pemerataan ekonomi dan pemberantasan kemiskinan,” tambahnya. (nano)


How useful was this post?

Click on a star to rate it!

Average rating 5 / 5. Vote count: 1

No votes so far! Be the first to rate this post.

Facebook Comments

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *