Kenali Penyebab Achalasia yang Perlu Anda Perhatikan

Penyebab achalasia.(Foto: halodoc)

Sukoharjonews.com – Akalasia atau achalasia adalah suatu kondisi medis yang menyebabkan gangguan pada sistem pencernaan seseorang. Kondisi ini ditandai dengan sulitnya makanan atau minuman mencapai lambung karena adanya kelainan pada cincin bawah esofagus atau lower esophageal sphincter (LES).


Pada penderita akalasia, gerakan peristaltik esofagus bisa terganggu atau LES tidak membuka dengan baik saat proses menelan makanan atau minuman.

Akibatnya, makanan terkumpul di kerongkongan dan bisa menyebabkan gejala seperti rasa sakit di dada, kesulitan menelan, batuk, atau mual. Kondisi ini dapat mempengaruhi kualitas hidup seseorang dan memerlukan perawatan medis yang tepat. Dikutip dari Yesdok, pada Kamis (27/6/2024), berikut penyebab anchalasia:

1. Genetika
Faktor genetik juga berpengaruh. Beberapa penelitian menunjukkan kecenderungan keluarga untuk kondisi ini, tetapi belum jelas bagaimana kondisi ini diwariskan.


2. Kerusakan Saraf
Kerusakan pada saraf di esofagus adalah penyebab utama achalasia. Ini dapat terjadi karena respons kekebalan tubuh terhadap sel-sel saraf sendiri.

3. Penuaan
Achalasia dapat terjadi pada siapa pun, tetapi frekuensi meningkat dengan usia. Saraf esofagus mengalami perubahan yang disebabkan oleh penuaan, yang berdampak pada fungsinya.

4. Gangguan Autoimun
Achalasia kadang-kadang dikaitkan dengan kondisi autoimun lainnya, di mana sistem kekebalan tubuh menyerang jaringannya sendiri, termasuk saraf di esofagus.

5. Infeksi Virus
Ada dugaan bahwa infeksi virus tertentu dapat menyebabkan peradangan dan kerusakan saraf esofagus, yang menyebabkan achalasia.


6. Kondisi Lain yang Mendasar
Achalasia juga dapat muncul bersamaan dengan penyakit lain seperti penyakit Chagas, yang disebabkan oleh infeksi parasit yang dapat menyebabkan kerusakan saraf esofagus.

Kesusahan menelan, atau disfagia, regurgitasi makanan yang tidak tercerna, nyeri di dada, dan penurunan berat badan adalah gejala utama achalasia. Tes seperti manometry esophageal, endoskopi, dan X-ray dengan barium swallow biasanya merupakan bagian dari diagnosis.(cita septa)


How useful was this post?

Click on a star to rate it!

Average rating 5 / 5. Vote count: 1

No votes so far! Be the first to rate this post.

Facebook Comments

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *