Kemendag Targetkan Digitalisasi 1.000 Pasar Tradisional

Pasar Ir Soekarno Sukoharjo. (Iustrasi)

Sukoharjonews.com (Jakarta) – Kementerian Perdagangan (Kemendag) menargetkan percepatan digitalisasi 1.000 pasar tradisional dan juta satu juta pedagang usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) di seluruh Indonesia. Digitalisasi pasar diyakini akan mempermudah pertemuan antara pedagang dan pembeli serta memperpendek mata rantai distribusi.


“Digitalisasi pasar bertujuan agar pasar-pasar rakyat memiliki lokapasar (marketplace) dan platform menuju era digital yang sekarang sudah masuk di Indonesia. Digitalisasi pasar juga akan mempermudah pertemuan antara pedagang dan pembeli serta memperpendek mata rantai distribusi,” ujar Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan dikutip dari laman Sekretariat Kabinet dalam acara “Implementasi Pemanfaatan Digitalisasi Dalam Sistem Pembayaran dan Distribusi” di Pasar Baru Cicalengka, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Senin (25/7/2022).

Zulkifli meyakini, dengan jumlah UMKM lebih dari 64 juta Indonesia memiliki potensi yang besar untuk mengakselerasi transformasi digital sektor perdagangan dan memberikan kontribusi pada pertumbuhan ekonomi digital di tanah air.

“Namun, jangan sampai digitalisasi pasar ini berimbas pada tutupnya pasar konvensional. Artinya, ekosistem daring dibangun dan ekosistem luring dikembangkan,” ucapnya.

Mendag menyebutkan, pihaknya bekerja sama dan berkolaborasi nyata dalam penerapan digitalisasi di pasar rakyat dengan pelaku UMKM dan berbagai pemangku kepentingan. Di antaranya dengan Bank Indonesia melalui program transaksi nontunai Sehat, Inovatif, Aman, Pakai (SIAP) dan Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS), pemanfaatan lokapasar melalui Tokopedia, pemanfaatan ride hailing melalui Grab.


Juga, penerapan situs web pasar, informasi harga dan pencatatan omzet pasar melalui Sistem Informasi Sarana Perdagangan (SISP), penerapan informasi harga barang kebutuhan pokok melalui Sistem Pemantauan Pasar Kebutuhan Pokok (SP2KP), serta penerapan pembayaran retribusi secara elektronik melalui perbankan daerah maupun nasional.

Hingga Juli 2022 sebanyak 2.047 pasar rakyat menggunakan situs web pasar melalui SISP; 10 pasar rakyat on-boarding pemasaran secara digital di Tokopedia, 537 pasar rakyat memanfaatkan e-monitoring harga barang kebutuhan pokok (bapok) melalui SP2KP, 9,7 juta UMKM memanfaatkan SIAP QRIS; 106.702 pedagang telah menggunakan pembayaran retribusi secara elektronik yang on-boarding dan memanfaatkan platform digital, serta rencana implementasi pembukaan GrabMart bagi pedagang pasar di enam kota di Indonesia.

Mendag pun meminta dinas yang membidangi perdagangan di daerah untuk turut menyosialisasikan dan mendorong program digitalisasi pasar rakyat kepada para pengelola pasar dan pedagang pasar, sehingga dapat mempercepat program Digitalisasi Pasar Rakyat di Indonesia.

“Saya sangat berharap digitalisasi perdagangan yang dilakukan di pasar rakyat dan UMKM dapat menjadi salah satu upaya untuk akselerasi pertumbuhan ekonomi Indonesia yang maju dan inklusif,” ujarnya. (nano)


How useful was this post?

Click on a star to rate it!

Average rating 5 / 5. Vote count: 1

No votes so far! Be the first to rate this post.

Facebook Comments

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *