Sukoharjonews.com (Sukoharjo) – Kasus positif corona aktif di Kabupaten Sukoharjo turun drastis. Berdasarkan update pada 29 April 2022, kasus positif corona aktif di Sukoharjo tinggal delapan kasus. Dari 12 kecamatan di Sukoharjo, enam diantaranya tercatat sudah nol kasus positif corona sehingga delapan kasus positif aktif juga tersebar di enam kecamatan.
“Berdasarkan update per 29 April, masih delapan kasus corona aktif yang tersebar di enam kecamatan yang ada di Sukoharjo dimana enam kecamatan sudah nol kasus. Masing-masing Grogol, Baki, Bendosari, Kartasura, Gatak, dan Tawangsari,” jelas Jubir Satgas Penanganan Corona Sukoharjo, Tri Tuti Rahayu, Minggu (01/5/2022).
Berikut ini data kasus positif corona aktif dan kasus kematian tiap kecamatan berdasarkan update per 29 April 2022:
KECAMATAN | POSITIF AKTIF | KASUS KEMATIAN |
---|---|---|
GROGOL | 1 | 221 |
MOJOLABAN | 1 | 158 |
GATAK | 1 | 64 |
BULU | 0 | 58 |
KARTASURA | 0 | 205 |
TAWANGSARI | 0 | 77 |
POLOKARTO | 0 | 128 |
NGUTER | 0 | 105 |
SUKOHARJO | 0 | 163 |
BENDOSARI | 0 | 123 |
WERU | 0 | 80 |
BAKI | 0 | 152 |
JUMLAH | 3 | 1.534 |
Jika melihat data tersebut, untuk kasus kematian positif corona juga mengalami kenaikan. Sesuai data, kasus kematian terbanyak masih di Kecamatan Grogol dengan 218 kasus, kemudian Kartasura dengan 204 kasus, dan Sukoharjo dengan 163 kasus kematian.
Saat ini akumulasi kasus positif corona di Sukoharjo hingga 29 April 2022 mencapai 20.657 kasus. Dari jumlah tersebut, sebanyak 19.121 kasus sembuh atau selesai isoman, 1.528 kasus meninggal, dan delapan kasus aktif. Untuk kasus aktif tersebut terdiri dari dua kasus isolasi mandiri dan enam kasus rawat inap di rumah sakit.
Tuti menambahkan, penularan virus corona dalam beberapa hari sudah mengalami penurunan signifikan. Meski begitu, masyarakat diimbau untuk tetap disiplin dalam menerapkan protokol kesehatan (prokes), yakni 5M. Masing-masing memakai masker, menjaga jarak, mencuci tangan, menjauhi kerumunan, serta mengurangi mobilitas.
“Kami harap mudik tahun ini tidak menimbulkan terjadinya peningkatan kasus. Intinya tetap proses,” tegas Tuti.
Disisi lain, untuk program vaksinasi corona terus dilakukan dimana sasaran penerima vaksin terus bertambah. Mulai dari tenaga kesehatan, petugas layanan publik, lanjut usia (lansia), guru, disabilitas, masyarakat umum usia 6 plus. Selain itu, pemberian vaksin booster juga terus dilakukan. (nano)
Facebook Comments