
Sukoharjonews.com (Sukoharjo) – Kasus positif corona aktif di Kabupaten Sukoharjo turun drastis. Berdasarkan update pada 25 April 2022, kasus positif corona aktif di Sukoharjo tinggal 12 kasus. Sebaran kasus corona aktif terbanyak ada di Kecamatan Grogol dan Weru masing-msing tiga kasus. Dari 12 kecamatan, sudah lima kecamatan yang nol kasus positif corona.
“Berdasarkan update per 25 April, masih 12 kasus corona aktif yang tersebar di tujuh kecamatan yang ada di Sukoharjo dimana lima kecamatan sudah nol kasus. Masing-masing Baki, Bendosari, Kartasura, Gatak, dan Tawangsari,” jelas Jubir Satgas Penanganan Corona Sukoharjo, Tri Tuti Rahayu, Selasa (26/4/2022).
Berikut ini data kasus positif corona aktif dan kasus kematian tiap kecamatan berdasarkan update per 25 April 2022:
KECAMATAN | POSITIF AKTIF | KASUS KEMATIAN |
---|---|---|
GROGOL | 1 | 221 |
MOJOLABAN | 1 | 158 |
GATAK | 1 | 64 |
BULU | 0 | 58 |
KARTASURA | 0 | 205 |
TAWANGSARI | 0 | 77 |
POLOKARTO | 0 | 128 |
NGUTER | 0 | 105 |
SUKOHARJO | 0 | 163 |
BENDOSARI | 0 | 123 |
WERU | 0 | 80 |
BAKI | 0 | 152 |
JUMLAH | 3 | 1.534 |
Jika melihat data tersebut, untuk kasus kematian positif corona juga mengalami kenaikan. Sesuai data, kasus kematian terbanyak masih di Kecamatan Grogol dengan 218 kasus, kemudian Kartasura dengan 204 kasus, dan Sukoharjo dengan 163 kasus kematian.
Saat ini akumulasi kasus positif corona di Sukoharjo hingga 25 April 2022 mencapai 20.653 kasus. Dari jumlah tersebut, sebanyak 19.113 kasus sembuh atau selesai isoman, 1.528 kasus meninggal, dan 12 kasus aktif. Untuk kasus aktif tersebut terdiri dari delapan kasus isolasi mandiri dan empat kasus rawat inap di rumah sakit.
Tuti menambahkan, penularan virus corona dalam beberapa hari sudah mengalami penurunan signifikan. Meski begitu, masyarakat diimbau untuk tetap disiplin dalam menerapkan protokol kesehatan (prokes), yakni 5M. Masing-masing memakai masker, menjaga jarak, mencuci tangan, menjauhi kerumunan, serta mengurangi mobilitas.
Disisi lain, untuk program vaksinasi corona terus dilakukan dimana sasaran penerima vaksin terus bertambah. Mulai dari tenaga kesehatan, petugas layanan publik, lanjut usia (lansia), guru, disabilitas, masyarakat umum usia 6 plus. Selain itu, pemberian vaksin booster juga terus dilakukan. (nano)
Facebook Comments