Ragam  

Jokowi Ingatkan Potensi Konflik Akibat Politik Saat Isra’ Mi’raj di GOR Pandawa Soba

Presiden Jokowi melayani foto selfie bersama warga usai acara Isra’Mi’raj di GOR Pandawa, Solo Baru, Grogol, Sukoharjo, Rabu (3/4) malam.

Sukoharjonews.com (Grogol) – Presiden Joko Widodo (Jokowi) beserta Ibu Negara Iriana menghadiri Peringatan Isra’ Mi’raj kenegaraan di GOR Pandawa, Solo Baru, Grogol, Sukoharjo, Rabu (3/4) malam. Dalam kesempatan itu, Presiden Jokowi mengingatkan adanya potensi konflik akibat politik yang harus diwaspadai bersama.



“Menjelang pemilu, urusan politik seperti pilihan bupati, walikota, guhernur dan presiden bisa muncuk konflik. Untuk itu, jangan sampai karena urusan politik jadi lupa kalau kita saudara, lupa menjaga ukhuwah karena urusan politik,” ujarnya.

Jokowi lantas mencontohkan Afganistan yang perang sejak 1973 dan belum usai hingga kini. Padahal di negara itu hanya ada tujuh suku. Tapi karena konflik dua suku hi gga kini perang belum usai dan yang jadi korban adalah masyarakat khususnya anak-anak dan perempuan.

“Bayangkan dengsn Indonesia yang punya 714 suku sehingga ketika ada konflik sekecil apapun harus segera diselesaikan. Apalagi saat ini ada agenda politik yang bisa memicu adanya konflik,” pesannya.

Bangsa Indonesia, ujar Jokowi, merupakan negara besar dengan penduduk mencapai 269 juta dan terdiri dari 17.000 pulau. Terbagi dalam 34 provinsi dimana semuanya perlu logistik, perlu infrastruktur, perlu bendungan, perlu air, dan lainnya. Indonesia dianugerahi latar belakang yang berbeda beda. Beda agama,  beda suku, beda adat, dan perbedaan lain. Ada 714 suku di Indonesia dengan bahasa daerah yang berbeda beda karena mencapai 1.400 lebih bahasa daerah yang ada.

“Perbedaan-perbedaan itu jangan sampai membuat kita bukan saudara lagi. Terlebih hanya karena urusan politik,” tandasnya.



Sedangkan Menteri Agama Lukman Hakim Saifudin mengatakan, Isra’ Mi’raj merupakan peristiwa dimana Nabi Muhammad menerima perintah ibadah salat lima waktu dari Allah SWT. Ibadah salat merupakan benteng pertahanan moral untuk meghindari dari perbuatan keji dan munkar. “Untuk itu marilah semuanya untuk untuk selalu bisa memikih jalan tengah. Bangsa Indonesia terdiri dari masyarakat yang  multi kultural dan sangat plural dan beragam etnis, suku agama dan budaya,” kata Menag.

Menurutnya, sentimen atas nama etnis dan agama sangat berbahaya khususnya dalam upaya menjaga NKRI. Untuk itu, memupuk semangat persaudaraan sesama umat muslim sesama umat manusia dan sesama umat beragama harus terus dijaga.

“Dengan momen Isra’ Mi’raj kita jaga persatuan dalam bingkai NKRI,”pesan Menag.

Disisi lain, uraian hikmah peringatan Isra’Mi’raj kenegaraan tersebut disampaikan Pimpinan Ponpes Al Muayyad Windan, Makamhaji, Kartasura. Acara tersebut juga dihadiri oleh Menko PMK Puan Maharani. Terlihat pula Gubernur Jateng Ganjar Pranowo, Kapolda Jateng Irjen Pol Condro Kirono, Pangdam IV Diponegoro Mayjen TNI Mochamad Effendi dan juga Bupati Sukoharjo Wardoyo Wijaya. Acara tersebut dihadiri ribuan warga perwakilan Pondon pesantren di Solo Raya. (erlano putra)



How useful was this post?

Click on a star to rate it!

Average rating 0 / 5. Vote count: 0

No votes so far! Be the first to rate this post.

Facebook Comments

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *