Ragam  

Festival Generasi Shalih LDII, Pembentukan Karakter Generasi Penerus

Bupati Sukoharjo Wardoyo Wijaya saat menghadiri penutupan Festival Generasi Shalih yang digelar oleh DPD LDII Sukoharjo, Minggu (10/11).

Sukoharjonews.com (Sukoharjo) – Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII) Sukoharjo menggelar Festival Generasi Shalih (FGS) 2019. Kegiatan dipusatkan di Pondok Pesantren Barokah di Dukuh Nandan, Desa Sidorejo, Bendosari. FGS sendiri merupakan agenda rutin LDII dan digelar dua hari 9-10 November dan diikuti ribuan santri dari seluruh Sukoharjo. Penutupan FGS dihadiri oleh Bupati Wardoyo Wijaya, Ketua TP PKK Etik Suryani dan Sekda Agus Santoso, Minggu (10/11).



“Selama Festival Generasi Shalih ini merupakan agenda tahunan DPD LDII Sukoharjo. Selama kegiatan, berbagai kegiatan lomba telah kami lakukan dengan peserta santri seluruh Sukoharjo,” terang Ketua DPD LDII Sukoharjo, Dalono Abdul Rosyid.

Menurut Dalono, FGS sendiri digelar dalam upaya pembentukan karakter generasi penerus bangsa. Saat ini, ujarnya, kemajuan teknologi yang pesat menjadi tantangan tersendiri untuk mempersiapkan generasi penerus yang unggul. Pasalnya, anak-anak saat ini memiliki kecenderungan mudah terpengaruh dengan hal-hal yang berbagu modern. Untuk itu, anak-anak sebagai generasi penerus harus diarahkan untuk melalukan kegiatan yang positif seperti kegiatan FGS tersebut.

Dalono juga mengatakan, FGS bertujuan mencetak generasi penerus yang faham faqih, berakhlakul karimah, dan mandiri. Selain itu, anak-anak juga dilatih menjadi generasi profesional dan religius yang nantinya bisa memimpin negara ini menjadi lebih baik.

Sedangkan Bupati Sukoharjo Wardoyo Wijaya berharap kegiatan tersebut mampu melahirkan generasi muda yang shalih sebagai penerus generasi Islam dimasa datang. Menurutnya, penanaman dasar keagamaan bagi generasi muda sekarang ini sangat penting untuk dilaksanakan baik melalui pendidikan formal maupun non formal. Kemajuan teknologi saat ini telah banyak mempengaruhi generasi muda. Untuk itu, kemajuan teknologi harus dimanfaatkan secara positif.

“Disisi lain pentingnya penanaman nilai-nilai keagamaan bagi generasi muda agar tidak terpengaruh dengan hal-hal negatif akibat perkembangan teknologi saat ini,” ujarnya. (erlano putra)



How useful was this post?

Click on a star to rate it!

Average rating 5 / 5. Vote count: 2

No votes so far! Be the first to rate this post.

Facebook Comments

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *