Daftar Pemilih Jadi Perhatian KPU Jelang Pilkada 2020

KPU Sukoharjo menggelar acara “Evaluasi Fasilitas Kampanye Pemilu 2019” di Wisma Boga, Solo Baru, Kamis (1/8).

Sukoharjonews.com (Grogol) – Daftar pemilih menjadi perhatian KPU Sukoharjo dalam menghadapi Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2020 mendatang. Pasalnya, masalah daftar pemilih tersebut bisa menimbulkan masalah. Untuk itu, tahapan pemutakhiran daftar pemilih menjadi krusial agar daftar pemilih Pilkada mendatang benar-benar valid. KPU memperkirakan daftar pemilih Pilkada akan naik dimana salah satunya tambahan dari pemilih pemula.



“Daftar pemilih ini akan menjadi perhatian kami mengingat dalam pemilu lalu muncul rekomendasi Pemungutan Suara Ulang gara-gara daftar pemilih dimana ada mobilisasi massa yang tidak terdaftar,” jelas Ketua KPU Sukoharjo Nuril Huda disela-sela acara “Evaluasi Fasilitas Kampanye Pemilu Tahun 2019” di Wisma Boga, Solo Baru, Kamis (1/8).

Dikatakan Nuril, salah satu yang menjadi perhatian adalah masyarakat yang tidak masuk dalam Daftar Pemilih Tetap (DPT) Pemilu 2019. Menurutnya, perlu dilakukan evaluasi agar pemilih Pilkada nanti tidak ada masalah. Hanya saja, soal daftar pemilih tersebut, KPU masih menunggu Daftar Penduduk Pemilih Potensial Pemilu (DP4) dari Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dispendukcapil).

Untuk daftar pemilih, ujar Nuril, data awal tetap dari DP4 Dispendukcapil yang kemudian dilakukan pencocokan dan penelitian hingga menjadi Daftar Pemilih Sementara (DPS). Daftar pemilih dalam Pemilu 2019 lalu juga menjadi salah satu bahan pertimbangan KPU karena ada sekitar 2 ribuan pemilih yang masuk Daftar Pemilih Khusus (DPK).

Disinggung soal Tempat Pemungutan Suara (TPS), Nuril mengaku sesuai dengan pengajuan anggaran ke Pemkab Sukoharjo, KPU mengajukan 1.375 TPS dengan asumsi tiap TPS maksimal 500 pemilih. Jumlah TPS tersebut naik jika dibandingkan dengan jumlah TPS di Pilkada 2015.

Disisi lain, terkait acara di Wisma Boga tersebut, Nuril berharap masukan dari para nara sumber yang dihadirkan terkait dengan fasilitas kampanye. Nara sumber yang dihadirkan berasal dari perwakilan pemerintah daerah dalam hal ini Kantor Kesbangpol, dari Bawaslu, dan juga dari kepolisian. Masukan yang ada diharapkan Nuril berharap masukan dan saran bisa digunakan untuk memperbaiki penyelenggaraan pemilu ke depannya. (erlano putra)



How useful was this post?

Click on a star to rate it!

Average rating 0 / 5. Vote count: 0

No votes so far! Be the first to rate this post.

Facebook Comments

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *