Sukoharjonews.com (Sukoharjo) – Tingginya curah hujan belakangan ini dikhawatirkan berpotensi menimbulkan bencana. Untuk mengantisipasi itu, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sukoharjo melakukan pengecekan tanggul rawan longsor di sejumlah daerah.
Kepala BPBD Sukoharjo Suprapto mengatakan, pihaknya mulai menyisir tanggul yang rawan longsor di wilayah Grogol dan Mojolaban. Pengecekan tanggul maupun bantaran sungai itu juga akan dilakukan di wilayah rawan lainnya.
“Melihat kondisi cuaca seperti ini tidak menutup kemungkinan ada tanggul longsor. Karena itu kami melakukan pengecekan. Kita sisir wilayah-wilayah rawan,” tutur Suprapto, Selasa (24/1).
Terkait banjir, Suprapto mengatakan status siaga banjir masih diberlakukan. Pihaknya terus berkoordinasi dengan BMKG terkait informasi cuaca. Puncak musim hujan sendiri diprediksi terjadi Januari-Februari ini. Namun, tidak menutup kemungkikan hujan masih akan terjadi hingga bulan Maret atau April mendatang.
“Selama Januari ini curah hujan masih tinggi. Masyarakat kami minta untuk waspada potensi bencana di sekitarnya,” tutur Suprapto.
Masih menurut Suprapto, pihaknya juga terus memantau kondisi Sungai Bengawan Solo. Luapan sungai terpanjang di Pulau Jawa tersebut tersebut sering menggenangi sejumlah wilayah Kecamatan Grogol dan Mojolaban.
“Musim hujan ini banjir sudah terjadi beberapa kali dan merendam rumah warga,” tuturnya.
Selain menggenangi pemukiman warga, banjir juga merendam berhektare-hektare lahan pertanian. Untuk meminimalisis kerugian akibat bencana alam, lanjut Suprapto, perlu peran aktif masyarakat. “Masyarakat mempunyai peran penting dalam meminimalisir dampak bencana. Seperti di Kadokan, kearifan lokal sudah berjalan, dan dampak kerugian akbiat bencana banjir bisa terminimalisir,”. (Sofarudin)
Facebook Comments