
Sukoharjonews.com – Sebagaimana dikatakan ahli ilmu bahwa malaikat sengaja tidak makan dan minum, sedangkan jin mereka makan dan minum, ada hadits shahih dari Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam.
Dikutip dari Islampos, Jumat (27/6/2025), Jin bukanlah termasuk jenis Malaikat karena Malaikat diciptakan dari cahaya sedangkan jin diciptakan dari api, Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:
وَالْحَانْ خَلَقْنَاهُ مِن قَبْلُ مِن نَّارِ السَّمُوم
“Dan kami telah menciptakan jin sebelum (Adam) dari api yang sangat panas.” (QS. al-Hijr: 27)
Telah shahih dari Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bahwa malaikat diciptakan dari cahaya dan Malaikat juga mempunyai sifat sebagaimana difirmankan Allah:
وَقَالُوا اتَّخَذَ الرَّحْمَنُ وَلَدًا سُبْحَانَهُ بَلْ عِبَادٌ مُكْرَمُونَ {٢٦} لَا يَسْبِقُونَهُ بِالْقَوْلِ وَهُم بِأَمْرِهِ يَعْمَلُونَ {۲۷}
“Sebenarnya (malaikat-malaikat itu), adalah hamba-hamba yang dimu-liakan. Mereka itu tidak mendahului-Nya dengan perkataan dan mereka mengerjakan perintah-perintahNya.” (QS. al-Anbiyaa’: 26-27)
Sedangkan jin, diantara mereka ada yang mukmin dan kafir, ada yang ta’at dan ada yang maksiat Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman : قال ادخلوا Allah berfirman:
في أمم قَدْ خَلَتْ مِن قَبْلِكُم مِّنَ الْجِنِّ وَالْإِنسِ فِي النَّارِ
Masuklah kamu sekalian ke dalam neraka bersama umat-umat jin dan manusia yang telah terdahulu sebelum kamu.” (QS. al-A’raaf: 38)
Allah Subhanahu wa Ta’la berfirman tentang jin:
وَأَنَّا مِنَّا الْمُسْلِمُونَ وَمِنَّا الْقَاسِطُونَ فَمَنْ أَسْلَمَ فَأُوْلَئِكَ تَحَرَّوْا رَشَدًا {١٤} وَأَمَّا الْقَاسِطُونَ فَكَانُوا لِجَهَنَّمَ حَطَبًا {١٥}
“Dan sesungguhnya diantara kami ada orang-orang yang taat dan ada (pula) orang-orang yang menyimpang dari kebenaran. Barangsiapa yang yang taat, maka mereka itu benar-benar telah memilih jalan yang lurus. Adapun orang-orang yang menyimpang dari kebenaran, maka mereka menjadi kayu api bagi neraka Jahannam.” (QS. al-Jin: 14-15) Dan juga firman Allah:
وَأَنَّا مِنَّا الصَّالِحُونَ وَمِنَّا دُونَ ذَلِكَ كُنَّا طَرَائِقَ قَدَدًا {۱۱}
“Dan sesungguhnya diantara kami ada orang-orang yang shalih dan diantara kami ada (pula) yang tidak demikian halnya. Adalah kami menempuh jalan yang berbeda-beda.” (QS. al-Jin: 11)
Sebagaimana dikatakan ahli ilmu bahwa malaikat sengaja tidak makan dan minum, sedangkan jin mereka makan dan minum, ada hadits shahih dari Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bahwasanya beliau pernah berkata kepada para jin yang bertamu kepada Nabi:
لكم كل عظم ذكر الله عليه تحدونه أَوْفَرَ يَكُونَ لَحْمًا
“Bagi kalian setiap tulang yang disebut nama Allah, dan kalian akan menjumpainya dalam keadaan mempunyai daging yang lebih banyak.” Maka dalil-dalil ini menjelaskan bahwa malaikat bukanlah termasuk jenis jin. Adapun firman Allah:
فَسَجَدَ الْمَلَائِكَةُ كُلُّهُمْ أَجْمَعُونَ {۳۰} إِلَّا إِبْلِيسَ أَبَى أَن يَكُونَ مَعَ الساجدين {۳۱}
“Maka bersujudlah para malaikat itu semuanya bersama-sama, kecuali iblis. la enggan ikut bersama-sama (malaikat) yang sujud itu” (QS. al-Hijr: 30-31)
Maka pengecualian ini menunjukkan bahwa pada waktu itu dia ber-sama para malaikat, namun bukan, termasuk golongan mereka, hal itu
فَسَجَدُوا إلا إبليس كان من الحن فَفَسَقَ عَنْ أَمر رَبِّه
dijelaskan dalam surat al-Kahfi “Maka sujudlah mereka kecuali Iblis. Dia adalah dari golongan jin, maka ia mendurhakai perintah Tuhannya.” (QS. al-Kahfi: 50). Maka alasan tidak patuhnya dia terhadap perintah Allah menunjukkan dia adalah dari jin. Seandainya malaikat dari golongan jin, maka akan memungkinkan untuk menentang perintah Rabb mereka sebagaimana fasiknya Iblis.
Pengecualian ini dinamakan dengan istitsna’ munqati’ (pengecualian terputus) sebagaimana dikatakan oleh ahli nahwu, telah datang kaum itu kecuali seekor keledai. Dan itu termasuk perkataan orang Arab yang fasih. Sehingga seekor himar dikecualikan dari suatu kaum walaupun himar bukan termasuk golongan mereka. (nano)
Facebook Comments