
Sukoharjonews.com – Investasi mata uang kripto tengah booming di Indonesia termasuk perdagangan di dalamnya. Dalam melakukan transaksi jual beli kripto tersedia banyak platform jual beli yang sudah mendapatkan lisensi dari Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti).
Dalam upaya menghindari resiko yang terjadi, dikutip dari Beritasatu, tentu saja ada beberapa hal yang harus diperhatikan dan dilakukan. Simak berikut ini:
Apa yang harus dilakukan
Tentunya ada beberapa hal yang harus Anda lakukan sebelum melakukan jual beli kripto ini.
1. Cari tahu terlebih dahulu tentang jual beli kripto
Saat Anda memutuskan untuk melakukan investasi dengan aset kripto, Anda harus mempelajari dulu mengenai apa itu kripto dan bagaimana cara kerjanya. Dari sini Anda bisa memiliki gambaran mengenai jual beli kripto.
Selain itu, Anda juga perlu mengetahui mengenai analisis teknikal dan fundamental. Dengan mempelajari hal ini, Anda bisa memiliki strategi dalam melakukan trading atau jual beli dengan aset mata uang kripto. Ada baiknya memang Anda menyisihkan waktu untuk mengikuti kelas atau pelatihan mengenai investasi kripto.
2. Gunakan aplikasi atau platform yang terpercaya
Selalu gunakan platform atau aplikasi terpercaya saat melakukan jual beli kripto ini. Hal ini untuk menghindari Anda dari penipuan atau scam yang biasa dilakukan orang yang mengaku broker. Dengan menjalankan sendiri pada sebuah aplikasi, Anda bisa mengendalikan dan mengawasi pergerakan investasi Anda.
Selain ada logo OJK pastikan juga aplikasi sudah mendapatkan izin dari pihak Kominfo serta diawasi oleh Bappebti. Jika aplikasi yang Anda gunakan memiliki izin dan diawasi lembaga berwenang, maka Anda akan terhindar dari risiko scam (penipuan) atau investasi ilegal.
3. Hanya membeli aset kripto sesuai kemampuan
Banyak orang yang masih memiliki anggapan bahwa makin banyak membeli, maka makin banyak untung yang bisa didapatkan. Padahal, sebagaimana investasi pada umumnya, kripto pun memiliki risiko kerugian.
Oleh karena itu, sebaiknya membuka posisi Anda dengan membeli kripto sesuai kemampuan. Dalam artian, sesuai dengan besaran dana yang memang dialokasikan untuk investasi ini. Perlu diingat juga bahwa dana yang digunakan untuk berinvestasi sebaiknya tidak mengganggu dana kebutuhan rutin serta dana darurat. Hal ini karena keuntungan investasi tidak didapatkan secara instan, melainkan dalam periode tertentu. Jangan sampai investasi yang seharusnya meningkatkan kondisi finansial malah membuat Anda kesusahan.
Apa yang tidak boleh dilakukan
Selain tiga hal yang harus Anda lakukan di atas, ada juga beberapa hal yang tidak boleh dilakukan saat Anda berniat untuk investasi dengan aset kripto.
1. Tidak mengamankan dana di personal wallet
Ketika Anda membeli aset kripto, amankan aset Anda pada personal wallet. Contohnya, Pluang bekerja sama dengan Zipmex dan Tokocrypto untuk menyediakan personal wallet atau dompet digital bagi penggunanya.
Kalau Anda tidak mengamankan aset pada dompet ini, maka risiko aset Anda diserang peretas atau hacker sangatlah besar. Tentunya para hacker ini ingin membobol aset kripto Anda untuk mendapatkan keuntungan tanpa harus melakukan jual beli. Jadi, kalau tidak ingin aset kripto Anda ludes percuma, selalu gunakan dompet digital atau personal wallet ini.
2. Jangan sampai tertipu atau percaya scam
Biasanya scam ini dilakukan oleh mereka yang mengaku sebagai broker, namun tidak mengelola dana Anda dengan baik. Pastinya tidak semua broker bermasalah ada juga yang bisa dipercaya dan memang menjalankan tugasnya dengan benar.
Salah satu scam yang sering terjadi pada sektor investasi adalah pump and dump. Pada intinya skema ini adalah ada sekelompok orang yang membeli mata uang kripto tertentu dalam jumlah besar. Hal ini membuat ketersediaan kripto tersebut jadi terbatas, sehingga secara otomatis menimbulkan efek supply-demand.
Di mana dengan persediaan terbatas, permintaan yang tidak meningkat pun akan terasa lebih tinggi dari biasa hingga menimbulkan kenaikan harga. Ketika harga kripto naik, mereka akan menjual aset kriptonya dengan harga terbaru yang lebih tinggi, sehingga mendapatkan keuntungan besar. Namun setelah mereka melepas aset kriptonya, nilai dari mata uang kripto tersebut turun kembali.
Biasanya skema ini menargetkan para investor baru atau jenis kripto yang tidak populer. Cara ini membuat calon investor seolah melihat nilai mata uang kripto tersebut memang tinggi. Padahal setelah ia membeli, nilainya jadi turun drastis dan mengakibatkan kerugian.
Dari penjelasan di atas, semoga Anda jadi lebih memahami tentang cara jual beli kripto. Tips mengenai jual beli kripto ini dapat bermanfaat dan dilakukan oleh Anda yang baru mau memulai investasi dengan aset kripto, maupun Anda yang sudah memiliki pengalaman. (nano)
Facebook Comments