Sukoharjonews.com (Nguter) – Berbagai upaya dilakukan pengelola Pasar Jamu Nguter untuk mengembangkan lantai dua. Namun, hingga saat ini baik kios maupun los yang ada tidak diminati sama sekali. Baik oleh pedagang pasar sendiri maupun oleh masyarakat umum. Secara umum, kondisi sepinya lantai dua menjadi alasan masyarakat enggan untuk menyewa kios maupun los yang ada.
“Kami sering menggelar kegiatan di lantai dua pasar, tapi tetap saja kios dan los yang ada masih kosong hingga sekarang. Kalau yang berminat, bisa menghunungi kami atau ke dinas langsung,” ujar Lurah Pasar Jamu Nguter Widadi Nugroho, Senin (19/3).
Menurut Widadi, selama ini pengunjung enggan naik ke lantai dua sehingga pedagang juga enggan menempati lahan yang ada. Pengelola pasar sendiri pernah mengusulkan agar akses ke lantai dua ditingkatkan dan tidak hanya berupa tangga yang sudah ada.
Peningkatan akses tersebut berupa eskalator untuk menuju lantai dua. Terkait hal ini, selama ini pedagang juga sudah mengusulkannya. Keberadaan ekslator diyakini akan mampu mendongkrak pemasaran dan tingkat kunjungan masyarakat ke satu-satunya pasar jamu di Indonesia tersebut. Namun, usulan tersebut tidak bisa direalisasi.
Widadi juga mengatakan, upaya dengan menurunkan tarif sewa untuk kios dan los di lantai dua juga tidak membuat masyarakat mau menyewa. Hal itu menyebabkan hingga saat ini kios maupun los tidak ada penghuninya. Kalaupun ada pemiliknya, pedagang tidak mengoperasikannya dan dibiarkan kosong begitu saja.
“Ada pedagang yang menggunakan los atau kios hanya sebagai gudang saja,” ujarnya.
Menurut Widadi, 40 kios yang ada di lantai merupakan tambahan ketika pembangunan dilakukan beberapa tahun lalu. Kios-kios diperuntukkan bagi warga luar yang ingin punya kios di Pasar Jamu Nguter. Untuk pedagang asli sendiri sudah mendapatkan kios maupun los di lantai satu.
Untuk diketahui, Pasar Jamu Nguter terdiri dari dua lantai. Lantai satu terdiri dari 69 kios dan 142 los. Sedangkan dilantai dua terdiri dari 41 kios dan 173 los. Sehingga, total kios mendapai 110 unit dan los 315 unit. (erlano putra)
Facebook Comments