Film Adaptasi ‘Bioshock’ Masih Dalam Pengerjaan, Produser Sebut Film Ini “Lebih Pribadi”

‘Bioshock’. (Foto: Variety)

Sukoharjonews.com – Adaptasi film Netflix dari video game penting “Bioshock” dengan sutradara Francis Lawrence sedang “dikonfigurasi ulang” menjadi film “lebih pribadi” dengan anggaran yang lebih rendah, ungkap produser Roy Lee (“The Lego Movie”) pada hari Kamis dalam panel di Komik-Con San Diego.


Dikutip dari Variety, Sabtu (27/7/2024), adaptasinya pertama kali diumumkan pada bulan Februari 2022 sebagai kemitraan antara Netflix dan produser game 2K dan Take-Two Interactive. Game “Bioshock” pertama, dirilis pada tahun 2007, berlatarkan kota bawah laut yang luas bernama Rapture yang diciptakan dengan keinginan untuk memupuk utopia, namun malah jatuh ke dalam kekacauan dan kekerasan.

Narasi permainan yang penuh twist dan pandangan dunia filosofis yang dinamis menangkap imajinasi para gamer; sekuelnya menyusul pada tahun 2010 dan 2013, dan serial ini telah terjual lebih dari 39 juta kopi di seluruh dunia.

Namun, sejak pengumuman tersebut, Dan Lin menggantikan Scott Stuber sebagai kepala film Netflix, dan Lin telah memfokuskan kembali strategi film streamer tersebut ke pendekatan yang lebih sederhana dari mandat Stuber untuk melakukan pengeluaran besar-besaran pada film-film produktif.


“Rezim baru telah menurunkan anggaran,” kata Lee. “Jadi kami membuat versi yang jauh lebih kecil. … Ini akan menjadi sudut pandang yang lebih pribadi, dibandingkan dengan proyek yang lebih besar dan lebih besar.” Lawrence masih terikat dengan sutradara.

Lee berpartisipasi dalam panel Producers on Producers Collider, bergabung dengan Lorenzo di Bonaventura (“Transformers,” “Deepwater Horizon”) dan Akiva Goldsman (“Star Trek: Strange New Worlds,” “I Am Legend”) dan moderator Steven Weintraub.

Lee juga mengatakan bahwa Netflix telah mengubah strategi kompensasinya ke model bonus yang lebih tradisional yang dikaitkan dengan jumlah penonton, dibandingkan pembelian keuntungan backend yang prospektif. Dia bilang dia baru saja menerima kontrak baru untuk proyek baru dengan streamer tersebut

“Mereka mengubahnya menjadi metrik yang mirip dengan bonus box office,” katanya. “Ini adalah grafiknya: Ini adalah jumlah pemirsa, Anda mendapatkan sejumlah kompensasi dalam bentuk peningkatan back end. Hal ini memotivasi produser untuk benar-benar membuat film yang menarik lebih banyak penonton.” (nano)


How useful was this post?

Click on a star to rate it!

Average rating 5 / 5. Vote count: 1

No votes so far! Be the first to rate this post.

Facebook Comments

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *