5 Asumsi yang Sering Jadi Kekhawatiran saat Membeli Pakaian Bekas

5 Asumsi yang sering jadi kekhawatiran saat membeli pakaian bekas. (Foto : Pexels)

Sukoharjonews.com – Ada banyak alasan kenapa seseorang memilih untuk membeli baju bekas. Mungkin karena lebih hemat bujet, atau kebetulan menemukan pakaian limited edition, atau memang menyukai pakaian-pakaian vintage. Meski begitu masih banyak juga orang yang memiliki pemikiran salah tentang belanja baju bekas.


Dilansir dari Vogue.com, Rabu (5/4/2023), belanja baju bekas ini dipercaya bisa mengurangi peningkatan polusi tekstil akibat laju konsumsi fast fashion yang semakin cepat. Dalam artikel ini kita akan membahas semua jawaban dari kekhawatiran kamu menurut para ahli.

Tentu pertama-tama kamu harus melepaskan stigma yang melekat pada baju bekas tentang “kalau bisa membeli pakaian baru, kenapa harus membeli pakaian bekas?”. Membeli baju bekas bukan serta merta karena kamu tidak mampu membeli barang baru. Jika belum pernah, ada banyak asumsi mengenai baju bekas. Apa saja? Plus penjelasan faktanya.


“Baju bekas akan cepat usang dan terlalu tua”
Kalau membeli baju bekas di toko-toko terpercaya dan update terhadap dunia fashion, percayalah para penjual tersebut menseleksi pakaian-pakaian tersebut sehingga bisa dipastikan tidak terlalu tua atau usang. Bahkan kalau ada pakaian yang memang ada sedikit cacat, penjual akan memberi tahu kondisi barang secara jujur.

Menurut Sana Khan pemilik akun Instagram @bombayclosetcleanse bahkan pecinta pakaian vintage justru dengan sengaja mencari sesuatu tanda yang memperlihatkan pakaian tersebut sudah tua karena hal tersebut menambah nilai sisi vintage dari pakaian.


“Pakaiannya mungkin sudah ketinggalan zaman”
Dunia fashion memang memiliki siklus, belakangan yang menjadi tren adalah gaya Y2K dan ini sempat menjadi kontroversi karena sebagian orang merasa trennya hanya diulang saja.

Tapi menurut Sujala Newar, pendiri dan direktur kreatif The Local Vintage tren fashion memang selalu didaur ulang. Tren yang dianggap ketinggalan zaman akan kembali suatu saat nanti. Nah belanja pakaian vintage akan membantu kamu menemukan pakaian yang paling unik dan kamu jadi punya pakaian orisinil ketika tren tersebut datang kembali.


“Pakaian baru dari fast fashion harganya sama dengan pakaian bekas”
percaya ketika brand fast fashion menjual harga pakaian yang tidak masuk akal itu karena ada hal lain yang dikorbankan. Mungkin saja lingkungan atau para pekerja yang membuat pakaian tersebut.

Pakaian bekas khususnya yang bermerek memang kadang memiliki harga yang mahal, tapi coba kamu ubah pikirannya ketika membeli pakaian vintage kamu justru akan mendapatkan pakaian unik yang bertahan cukup lama dibandingkan fast fashion yang trennya hanya sebentar saja.


“Belanja pakaian bekas tidak higienis”
kamu harus tahu kalau belanja baju baru yang ada di rak toko ternyata belum tentu lebih bersih daripada pakaian bekas yang kamu beli dari penjual terpercaya. Kamu tak pernah tahu pakaian yang berada di toko sudah dipegang dan dicoba berapa banyak orang.

Asumsi sama juga berlaku untuk pakaian bekas. Namun semua tergantung pada penjual. Ada beberapa yang sudah mencucinya terlebih dahulu. Jangan ragu untuk menanyakan perihal ini. Selain itu, baik itu membeli baju baru atau bekas, mencucinya sebelum dipakai sangatlah dianjurkan.

“Sulit menemukan pakaian yang bagus dan stylish”
Justru sebaliknya, Sujala Newar percaya belanja pakaian bekas justru menawarkan kesempatan untukmu memiliki pakaian yang unik dan tak dimiliki orang lain. Penjual pakaian bekas mendapat barang-barang dari berbagai tempat sehingga ragamnya tak ada habisnya. Bahkan beberapa penjual memiliki koleksi edisi terbatas, koleksi desainer lama yang sudah tidak dijual di toko, bahkan perhiasan antik.(patrisia argi)


How useful was this post?

Click on a star to rate it!

Average rating 5 / 5. Vote count: 1

No votes so far! Be the first to rate this post.

Facebook Comments

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *