Tips Lari Agar Tidak Cepat Lelah

Tips agar tidak mudah lelah saat lari.(Foto:Halodoc)

Sukoharjonews.com – Berlari merupakan salah satu jenis olahraga yang tidak memerlukan peralatan, namun tetap bisa membantu menjaga kesehatan dan kebugaran tubuh. Meski terlihat mudah untuk dilakukan, olahraga lari dapat membuat seseorang merasa terengah-engah hingga kelelahan yang berlebihan apabila tidak dilakukan dengan tepat. Maka dari itu, penting untuk mengetahui cara mengatur napas saat lari yang benar agar tidak mudah lelah.


Dilansir dari Siloam Hospital, Kamis (27/6/2024), lari adalah aktivitas atau gerakan kaki yang bertujuan untuk mendorong tubuh agar maju ke depan secara cepat. Tekniknya pun berbeda dengan jalan kaki, di mana satu kaki selalu menapak tanah. Dalam berlari, kedua kaki seseorang terangkat dari tanah atau seperti melayang di udara. Hal itulah yang membuat lari menjadi aktivitas yang cukup intens dibandingkan dengan jalan kaki.

Pentingnya Mengatur Napas saat Berlari
Pengaturan napas yang tidak tepat saat berlari dapat mengakibatkan terjadinya hipoksemia, yaitu kondisi yang ditandai oleh penurunan kadar oksigen dalam darah di bawah batas normal sehingga seluruh jaringan tubuh kekurangan oksigen (hipoksia). Adapun beberapa gangguan yang dapat dialami karena hipoksemia adalah:

  • Sesak napas.
  • Jantung berdetak cepat.
  • Batuk terus-menerus.
  • Linglung.
  • Sakit kepala.
  • Kulit, kuku, dan bibir terlihat biru.
  • Kesulitan berbicara.
  • Penurunan kesadaran.

Cara Mengatur Napas saat Lari yang Tepat
Pada dasarnya, bernapas merupakan proses menghirup oksigen dari udara melalui hidung atau mulut dan mengeluarkan karbon dioksida. Ketika badan merasa stres karena berlari dengan intensitas tinggi, maka tubuh akan kesulitan mendapatkan oksigen yang cukup, sehingga terjadi peningkatan asam laktat pada otot yang dapat menyebabkan kram otot dan kelelahan.


1. Persiapkan Diri dengan Melakukan Pemanasan
Sebelum mulai berlari, sebaiknya lakukan pemanasan selama kurang lebih 20 menit dengan melakukan lari santai (jogging). Pemanasan dengan melakukan aktivitas ringan dapat meningkatkan denyut jantung dan laju pernapasan secara bertahap. Setelah tubuh mulai berkeringat, langkah kaki bisa mulai dipercepat untuk mulai berlari.

2. Bernapas dengan Santai dan Teratur
Salah satu cara mengatur napas agar tidak lelah yang perlu diketahui oleh pemula adalah bersantai dan bernapas senatural mungkin.

3. Pertahankan Postur Tubuh
Postur tubuh yang tepat bisa membantu pernapasan saat lari menjadi lebih efisien, seperti postur tubuh lurus dan tegak. Perlu diketahui, posisi tubuh yang terlalu condong ke depan dapat membatasi kemampuan tubuh untuk mengambil napas yang dalam ketika berlari menanjak. Untuk itu, rilekskan bahu dan pertahankan dada pada posisi tegak terbuka sehingga proses bernapas menjadi lebih mudah.

4. Cari Jalur Lari yang Teduh dan Udara Segar
Ketika berlari, pastikan jalur atau trek lari yang dipilih penuh dengan tanaman hijau yang rimbun dan bebas dari polusi udara. Hindari area dengan lalu lintas yang padat dan minim penghijauan agar terbebas dari polusi udara dan terik matahari yang mudah membuat tubuh terkena dehidrasi, penyakit saluran pernapasan, dan lelah.(patrisia argi)


How useful was this post?

Click on a star to rate it!

Average rating 5 / 5. Vote count: 1

No votes so far! Be the first to rate this post.

Facebook Comments

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *