Siswa SMK Lailatul Qodar Ujian Kompetensi Kejuruan di PT Sritex

Siswa SMK Lailatul Qodar Sukoharjo tengah mengikuti Ujian Kompetensi Kejuruan di PT Sritex, Senin (12/3).

Sukoharjonews.com (Sukoharjo) – Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) swasta butuh terobosan-terobosan baru agar mampu bersaing dengan SMK lainnya khususnya SMK negeri. Seperti yang dilakukan oleh SMK Lailatul Qodar Sukoharjo dimana para siswanya harus mengikuti Ujian Kompetensi Kejuruan (UKK) dengan praktik secara langsung. SMK Lailatul Qodar sendiri bekerjasama dengan PT Sritex sehingga UKK digelar di pabrik tekstil tersebut.



“UKK ini diikuti sebanyak 29 siswa kelasa XII. Penguji UKK sendiri langsung oleh karyawan PT Sritex yang mengawasi langsung jalannya UKK,” jelas Kepala SMK Lailatul Qodar Sukoharjo Sudarsono didampingi Wakil Kepala Sekolah Bidang Kehumasan SMK Lailatul Qodar Yusuf Ahmadi, Senin (12/3).

Menurutnya, saat ini kebutuhan tenaga kerja pabrik tekstil di Sukoharjo mencapai ribuan. Namun, SMK Lailatul Qodar hanya mampu menyediakan 25 orang saja. Selama ini, 60% alumni SMK Lailatul Qodar terserap di dunia kerja dengan prioritas di PT Sritex. Saat ini, SMK Lailatul Qodar sudah meneken MoU dengan PT Sritex.

Dikatakan Sudarsono, PT Sritex menjadi laboratorium dan tempat praktik bagi siswa-siswi SMK Lailatul Qodar. Setiap siswa sendiri harus menjalani tujuh bulan praktik kerja di Sritex. Masing-masing dua bulan saat duduk di kelas X dan XI serta tiga bulan saat duduk di kelas XII. “Selama praktik tersebut, siswa juga digaji oleh pihak pabrik. Alumni yang berprestasi juga disekolahkan ke Akademi Komunitas Techno Park Solo untuk mendapatkan skill dan dipersiapkan sebagai leader,” paparnya.

Lebih lanjut Sudarsono, menyatakan biaya kuliah ditanggung pihak perusahaan. “Berdirinya SMK Lailatul Qodar merupakan wasiat almarhum Lukminto agar mendirikan sekolah tekstil. Jurusan tekstil langka dan harus dilestarikan. Untuk itu sejak berdiri beberapa tahun lalu telah menjalin link dan meet dengan Sritek. Pembelajaran dilakukan di sekolah sedangkan laboratorium dan praktik di PT Sriteks. Jumlah siswa tahun ini sebanyak 70 anak atau turun 20 siswa dibanding jumlah tahun sebelumnya 90 anak,” jelasnya.

Dia menambahkan, prospek bekerja alumni SMK jurusan tekstil masih tinggi, namun minat masyarakat untuk masuk ke jurusan itu masih minim. Untuk itu, pendidik dan pengelola SMK bidang pertekstilan dituntut inovatif dan kreatif sehingga image atau citra rendah alumni tidak berkembang. Masyarakat menilai alumni SMK bidang pertekstilan akan menjadi buruh pabrik. Realitanya para alumni bisa menjadi supervisor ataupun kepala regu.

Sedangkan salah seorang penguji UKK Giyanto mengatakan, materi uji meliputi persiapan bahan baku, pemahaman mesin hingga proses menjadi benang. Menurutnya, peserta ujian 80% harus bisa. Selain itu penguji juga melihat sikap kepemimpinan dan kedisiplinan dari para siswa karea lulusan SMK dipersiapan menjadi pemimpin. (erlano putra)



How useful was this post?

Click on a star to rate it!

Average rating 0 / 5. Vote count: 0

No votes so far! Be the first to rate this post.

Facebook Comments

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *