Ragam  

Sering Meluap ke Sawah, Sungai Dengkeng di Tawangsari Dinormalisasi

Anggota TNI bahu membahi bersama petani dan elemen terkait membersihkan Sungai Dengkeng di Kecamatan Tawangsari, Minggu (17/2).

Sukoharjonews.com (Tawangsari) – Petani di lima desa di Kecamatan Tawangsari bersama anggota TNI melakukan kerja bakti di sepanjang Sungai Dengkeng yang melintas di kawasan tersebut. Kerja bakti dilakukan untuk melakukan pembersihan atau normalisasi aliran sungai. Pasalnya, banyaknya tanaman dan juga pohon di sepanjang sungai membuat aliran air saat turun hujan menjadi terhambat sehingga air sering meluap ke lahan pertanian.



Camat Tawangsari Joko Windarto mengatakan, normalisasi Sungai Dengkeng dilakukan berdasarkan hasil koordinasi sejumlah elemen terkait. Antara lain Asosiasi Gabungan Kelompok Tani, kepala desa, penyuluh pertanian, pengurus P3A di lima desa, dan juga Muspika Kecamatan Tawangsari. Lima desa dilibatkan karena selama ini petani di lima desa tersebut selalu terdampak ketika Sungai Dengkeng meluap.

“Lima desa itu masing-masing Desa Ponowaren, Kedungjambal, Grajegan, Kateguhan, serta Desa Lorog. Kerja bakti dilakukan bersama-sama,” ujarnya, Minggu (17/2).

Menurutnya, kerja bakti pembersihan Sungai Dengkeng dilakukan tiga hari, 16-18 Februari di sepanjang 2,5 kilometer aliran sungai. Dengan pembersihan Sungai Dengkeng dari tanaman maupun pohon yang menyumbat aliran sungai, diharapkan saat turun hujan aliran sungai menjadi lancar dan tidak meluap ke lahan pertanian milik petani.

Danramil Kecamatan Tawangsari Kapten Inf Mardianto menambahkan, dalam kerja bakti tersebut anggota TNI juga turut berpartisipasi. Menurutnya, kegiatan tersebut sangat positif karena membantu petani untuk menghindari dampak Sungai Dengkeng meluap saat turun hujan. Pasalnya, saat turun hujan deras, sungai tersebut sering meluap sehingga menggenangi lahan pertanian di empat desa di Tawangsari.

Camat Tawangsari Joko Windarto (baju putih) bersama Danramil Kapten Inf Mardianto ssat meninjau lokasi kerja bakti.

“Dengan pembersihan Sungai Dengkeng sepanjang 2,5 kilometer dari sedimentasi maupun pepohonan yang ada di sungai, harapannya aliran sungai jadi lancar,” ujarnya.

Dikatakan Kapten Mardianto, dari peninjauan lokasi bersama Camat memang banyak tanaman atau pohon yang jadi penghambat aliran air Sungai Dengkeng. Kondisi tersebut harus segera diatasi agar sungai tidak meluap lagi saat turun hujan deras. Kalau dibiarkan berlarut-larut, dikhawatirkan petani di lima tersebut akan terus dirugikan karena tanaman padi sering tergenang akibat luapan air Sungai Dengkeng.

“Kalau tanaman padi sering terendam air tentu hasil panen tidak akan maksimal sehingga merugikan petani,” tambahnya. (erlano putra)



How useful was this post?

Click on a star to rate it!

Average rating 0 / 5. Vote count: 0

No votes so far! Be the first to rate this post.

Facebook Comments