Sering ditemui pada Produk Skincare, ini Bahaya Merkuri Untuk Kesehatan Kulit

Bahaya merkuri bagi kulit. (Foto: Alodokter)

Sukoharjonews.com – Merkuri ada dalam berbagai bentuk: unsur (atau logam) dan anorganik (yang mungkin terpapar pada manusia melalui pekerjaan mereka); dan organik (misalnya, metilmerkuri, yang mungkin terpapar pada manusia melalui makanannya). Bentuk-bentuk merkuri ini berbeda dalam tingkat toksisitasnya dan pengaruhnya terhadap sistem saraf, pencernaan dan kekebalan tubuh, serta pada paru-paru, ginjal, kulit dan mata.


Dilansir dari exposed WHO, Sabtu (30/12/2023), merkuri terdapat secara alami di kerak bumi. Ini dilepaskan ke lingkungan dari aktivitas gunung berapi, pelapukan batuan dan akibat aktivitas manusia. Aktivitas manusia merupakan penyebab utama pelepasan merkuri, khususnya pembangkit listrik tenaga batu bara, pembakaran batu bara di perumahan untuk pemanas dan memasak, proses industri, insinerator limbah, dan akibat penambangan merkuri, emas, dan logam lainnya.

Begitu berada di lingkungan, merkuri dapat diubah oleh bakteri menjadi metilmerkuri. Metilmerkuri kemudian terakumulasi secara biologis (bioakumulasi terjadi ketika suatu organisme mengandung konsentrasi zat yang lebih tinggi dibandingkan lingkungan sekitarnya) pada ikan dan kerang. Metilmerkuri juga mengalami biomagnifikasi. Misalnya, ikan predator berukuran besar cenderung memiliki kadar merkuri yang tinggi akibat memakan banyak ikan kecil yang memperoleh merkuri melalui konsumsi plankton.

Manusia dapat terpapar merkuri dalam bentuk apa pun dalam kondisi yang berbeda-beda. Namun, paparan terutama terjadi melalui konsumsi ikan dan kerang yang terkontaminasi metilmerkuri dan melalui inhalasi uap unsur merkuri oleh pekerja selama proses industri. Memasak tidak menghilangkan merkuri.

Paparan merkuri
Semua manusia terpapar merkuri pada tingkat tertentu. Kebanyakan orang terpapar merkuri dalam kadar rendah, seringkali melalui paparan kronis (kontak jangka panjang yang terus-menerus atau terputus-putus). Namun, beberapa orang terpapar merkuri dalam kadar tinggi, termasuk paparan akut (paparan terjadi dalam jangka waktu singkat, seringkali kurang dari satu hari). Contoh paparan akut adalah paparan merkuri akibat kecelakaan industri.

Faktor-faktor yang menentukan terjadinya dampak kesehatan dan tingkat keparahannya meliputi:

-Jenis merkuri yang bersangkutan;
-Dosisnya;
-Usia atau tahap perkembangan orang yang terpapar (janin paling rentan);
-Durasi paparan;
-Rute paparan (inhalasi, konsumsi atau kontak kulit).


Dampak kesehatan dari paparan merkuri
Elemental dan metilmerkuri bersifat racun bagi sistem saraf pusat dan perifer. Menghirup uap merkuri dapat menimbulkan efek berbahaya pada sistem saraf, pencernaan dan kekebalan tubuh, paru-paru dan ginjal, dan mungkin berakibat fatal. Garam anorganik merkuri bersifat korosif terhadap kulit, mata dan saluran pencernaan, dan dapat menyebabkan toksisitas ginjal jika tertelan.

Gangguan neurologis dan perilaku dapat diamati setelah inhalasi, konsumsi atau paparan kulit terhadap senyawa merkuri yang berbeda. Gejalanya meliputi tremor, insomnia, kehilangan ingatan, efek neuromuskular, sakit kepala, serta disfungsi kognitif dan motorik. Tanda-tanda subklinis ringan dari toksisitas sistem saraf pusat dapat dilihat pada pekerja yang terpapar unsur merkuri di udara sebesar 20 µg/m3 atau lebih selama beberapa tahun. Efek pada ginjal telah dilaporkan, mulai dari peningkatan protein dalam urin hingga gagal ginjal.(patrisia argi)


How useful was this post?

Click on a star to rate it!

Average rating 5 / 5. Vote count: 1

No votes so far! Be the first to rate this post.

Facebook Comments

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *