Sukoharjonews.com (Sukoharjo) – Korban kasus penipuan berkedok investasi jamu herbal PT Krisna Alam Sejahtera di wilayah Klaten ternyata cukup banyak. Bahkan, warga Sukoharjo pun banyak yang menjadi korban investasi bodong tersebut. Meski jumlah korban dari Sukoharjo belum terdata secara pasti, namun banyak yang diinformasikan ikut jadi korban dengan nilai kerugian bervariasi.
Warga Sukoharjo yang jadi korban antara lain merupakan warga Desa Mulur, Bendosari. Hal itu dibenarkan oleh Kepala Desa Mulur, Sugeng Riyadi. Meski belum tahu jumlah pasti warganya yang jadi korban, Sugeng menyampaikan jumlahnya lebih dati 20 orang dengan total nilai kerugian Rp300 juta lebih. “Kalau jumlah pastinya belum tahu, yang jelas banyak warga saya yang tertipu investasi jamu herbal di Klaten itu,” ujarnya, Jumat (19/7).
Dikatakan Sugeng, warga Mulur yang jadi korban pun berasal dari berbagai profesi. Mulai petani, guru, peternak, dan juga pengurus pondok pesantren. Bahkan, banyak warga Mulur yang menjadi korban investasi bodong tersebut uangnya hasil pinjaman bank. Hal itu diketahui dari riwayat laporan di kelurahan yang mencatat nama-nama warga tersebut saat mengajukan surat keterangan untuk mencari pinjaman di bank.
Sugeng sendiri tidak curiga saat banyak warganya yang mengurus surat keterangan untuk mencari pinjaman bank karena alasannya untuk modal usaha. Hanya saja, informasi yang beredar uang pinjaman itu digunakan untuk bisnis jamu herbal di Klaten. Masyarakat sendiri menyebut investasi oven jamu. Uang yang diinvestasikan tiap warga bervariasi mulai Rp8 juta, Rp16 juta dan seterusnya.
“Sebagai Kades, saya ikut prihatin banyak warga yang jadi korban, terlebih lagi uang yang digunakan investasi adalah uang pinjaman bank,” ujarnya.
Untuk itu, Sugeng mengimbau pada warganya untuk berhati-hati dan tidak mudah tergiur keuntungan berlipat tapi tidak masuk akal. Berdasarkan informasi, saat ini bos PT Krina Alam Sejahtera sudah ditangkap Polres Klaten untuk penyelidikan lebih lanjut. (erlano putra)
Facebook Comments