Sukoharjonews.com (Bendosari) – Polda Jateng bersama Pangdam IV Diponegoro keliling kabupaten/kota di Jateng menggelar “Apel Tiga Pilar”. Seperti yang dilakukan di Kabupaten Sukoharjo dimana apel tiga pilar tersebut digelar di Pendopo Graha Satya Praja Pemkab Sukoharjo, Selasa (16/10). Dalam apel tersebut, diikuti oleh Babinsa, Babinkamtibmas dan Kades/Lurah. Apel tiga pilar digelar dalam rangka mewujudkan Pileg dan Pilpres 2019 yang yang aman, damai, dan sejuk.
Dalam kesempatan itu, Kapolda Jateng Irjen Pol Condro Kirono menyampaikan, apel tiga pilar merupakan program rutin tahunan untuk mensolidkan TNI-Polri. Untuk tahun 2018 ini, bersama Pangdam sepakat untuk dikemas berbeda. Jika tahun sebelumnya apel digelar sekali dengan setiap daerah mengirim perwakilan, taun ini pimpinan yang turun ke bawah dengan mendatangi satu persatu kabupaten/kota di Jateng.
“Desa merupakan ujung tombak karena langsung bersentuhan dengan masyarakat. Kades dan lurah didukung Babinsa dan Babinkamtibmas kerja keras menjaga kondusivitas wilayah agar tetap aman,” ujarnya.
Kapolda juga mengatakan, situasi aman pada Pilkada serentak 2018 lalu jadi modal dasar dan ditingkatkan saat menghadapi pemilu 2019 nanti. Untuk itu, Kapolda berpesan agar tiga pilar kompak dan solid. Tidak hanya dalam masalah-masalah kedinasan, tapi juga masalah hubungan emosional. Jika tiga pilar kompak dan solid, semua aspek dan masalah rakyat bisa diselesaikan.
Dalam apel tersebut juga dilakukan deklarasi oleh TNI, Polri dan ASN untuk bersikap netral dalam pemilu. Termasuk deklarasi pimpinan parpol untuk mewujudkan pemilu di Sukoharjo yang aman, damai, dan sejuk. Meski dalam kontestasi pemilu pasti menimbulkan gesekan, semua itu harus diantisipasi. Cara-cara yang tidak baik dan cara memecah belah termasuk ujuran kebencian di medsos harus diantisipasi.
“Ujaran kebencian di medsos merupakan tindakan pidana prematur. Jangan sampai ujaran kebencian itu muncul di area publik dan jadi kenyataan. Perbedaan yang ada harus diminimalisir,” jelasnya.
Sedangkan Pangdam IV Diponegoro Mayjend Wuryanto menyampaikan, seluruh unsur tiga pilar bersama masyarakat harus bahu membahu menjadikan wilayah masing-masing kondusif. Terlebih lagi, selama ini Sukoharjo dikenal sebagai wilayah yang mampu menjaga kesolidtan tiga pilar sehingga mampu menciptakan situasi yang kondusif selama Pilkada seretak 2018 lalu. Diharapkan hal itu terus dijaga hingga pemilu 2019 nanti.
Menurutnya, saat Pilkada Gubernur lalu Jateng menjadi daerah yang paling “adem ayem” dan aman. Situasi tersebut bukan karena kebetulan tapi karena partisipasi dan tangan dingin para pemangku dan pimpinan di wilayah termasuk tiga pilar,” ujarnya. (erlano putra)
Facebook Comments