Menkeu Pantau Penyaluran Pembiayaan UMi di Pasar Telukan

Menkeu Sri Mulyadi bersama Bupati Sukoharjo Wardoyo Wijaya menyaksikan akad pinjaman antara pedagang dengan Pegadaian di Pasar Telukan, Grogol, Sabtu (26/5)

Sukoharjonews.com (Grogol) – Menteri Keuangan Sri Mulyani mengunjungi Pasar Telukan, Grogol, Sukoharjo, Sabtu (25/5). Tujuan Menkeu datang ke pasar tradisional tersebut dalam rangka memantau penyaluran pembiayaan Ultra Mikro (UMi). Menkeu juga berdialog dengan para pedagang yang menjadi debitur UMi terkait penggunaan dana pinjaman.



“Program UMi ini untuk meningkatkan perekonomian masyarakat kecil utamanya para pedagang pasar karena syarat pinjaman sangat mudah,” ujar Sri Mulyani

Disampaikan Menkeu, untuk Kabupaten Sukoharjo total penyaluran UMi mencapai Rp6,84 miliar untuk 1.651 debitur. Penyalurannya melalui beberapa lembaga, masing-masinh Permodalan Nasional Madana (PNM) sebesar Rp1,764 miliar untuk 833 debitur, Pegadaian sebesar RpRp2,078 miliar untuk 323 debitur, BMT NU Sejahtera sebesar Rp2,370 miliar untuk 237 debitur, BMT Bina Ummat Sejahtera (BUS) sebesar Rp624,580 juta untuk 258 debitur.

Khusus untuk penyaluran UMi di Pasar Telukan melalui lembaga BMT BUS sebesar Rp12,7 juta untuk sembilan debitur, Pegadaian Rp18 juta untuk dua debitur, dan PNM Rp20 juta untuk 10 debitur. Menurut Menkeu, dengan program UMi tersebut diharapkan semakin memudahkan pedagang kecil mendapatkan bantuan permodalan dengan syarat mudah.

Disisi lain, dalam kunjungannya di Pasat Telukan, Menkeu dengan dipandu petugas mendatangi satu persatu pedagang Pasar Telukan di lantai dua. Pedagang yang didatangi merupakan debitur pembiayaan UMi. Namun, Menkeu pun tak segan berhenti di pedagang lain nondebitur untuk sekadar berdialog mengenai harga barang.

Setidaknya, ada lima pedagang di Pasar Telukan yang jadi debitur pembiayaan UMi. Masing-masing pedagang daging ayam, tahu, pedagang sayur, pedagang jajan pasar, dan juga pedagang kelontong. Meski begitu, Menkeu juga sesekali berhenti pada pedagang lainnya untuk berdialog bahkan membeli dagangan.

Sementara itu, Director of Finance and IT Pegadaian Teguh Wahyono mengatakan, saat ini sudah Rp225 miliar yang disalurkan Pegadaian untuk program UMi. Khusus di Jateng, sudah terdapat sekitar 7.000 nasabah yang juga debiturUMi dengan nilai Rp34 miliar. Rata-rata nasabah mendapatkan Rp5,7 juta per pinjaman. Jangka waktu pinjaman sendiri mulai 1tahun hingga 3 tahun.

“Program ini lebih murah dibanding yang lain dan ada pendampingan dari petugas. Program ini membantu para pengusaha kecil agar ke depan bisnisnya lebih baik,” ujarnya.

Menurutnya, program UMi targetnya memang penusaha kecil yang selama ini tidak bisa mengakses bank. Syarat untuk mendapat pinjaman modal pun sangat mudah, yakni cukup surat keterangan usaha dari kelurahan/desa. Teguh juga mengatakan, tahun ini target penyaluran UMi untuk Pegadaian Jateng sebesar Rp78 miliar. (erlano putra)



How useful was this post?

Click on a star to rate it!

Average rating 0 / 5. Vote count: 0

No votes so far! Be the first to rate this post.

Facebook Comments

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *