Mengenal Organisasi Senawangi dan Aktivitasnya di Dunia Pewayangan Indonesia

Pergelaran Wayang Lintas Media dengan lakon “Rasa Rupa Bhisma” di Gedung Pewayangan Kautaman TMII Jakarta Timur, Minggu (21/8/2022) malam.

Sukoharjonews.com (Jakarta) – Sekretariat Nasional Pewayangan Indonesia (Senawangi) adalah sebuah organisasi nasional bidang pewayangan yang didirikan oleh Marsekal TNI Boediardjo pada 12 Agustus 1975 di Jakarta. Organisasi tersebut didirikan sebagai upaya untuk melestarikan dan mengembangkan wayang sehingga diharapkan bisa menjadi salah satu pilar budaya bangsa.


Dikutip dari laman resmi Senawangi, Senin (22/8/2022), bentuk organisasi Senawangi adalah swadaya masyarakat nirlaba yang berusaha mengembangkan wayang. Untuk itu, dana diperoleh dari rekan-rekan seniman, budayawan, perusahaan, instansi-instansi pemerintah, yayasan-yayasan, lembaga-lembaga dan tokoh masyarakat, baik di Indonesia maupun dari luar negeri.

Organisasi ini terpusat artinya tidak mempunyai cabang yang tugasnya mengkoordinasikan berbagai kegiatan pelestarian serta pengembangan wayang dan seni pedalangan di Indonesia. Keanggotaannya terdiri dari berbagai organisasi wayang dan pedalangan, lembaga-lembaga pendidikan wayang, seniman, budayawan dan tokoh-tokoh masyarakat.

Program kerja Senawangi antara lain, riset dan pengembangan wayang, baik yang klasik maupun ciptaan baru, termasuk inventarisasi, dokumentasi dan informasi tentang wayang. Pendidikan, latihan dan seminar tentang wayang. Pengembangan organisasi, lembaga dan pusat latihan untuk wayang. Pengembangan sumber daya manusia di dunia pewayangan, termasuk seniman, ahli dan pecinta wayang. Menjalin hubungan luar negeri yang luas dengan organisasi, lembaga, pakar, budayawan dan tokoh-tokoh dari mancanegara.


Pencapaian kerja terbesar Senawangi adalah pengakuan negara dengan menetapan tanggal 7 November sebagai Hari Wayang Nasional yang dituangkan dalam Keppres Nomor 30 Tahun 2018.

Penetapan yang ditanda tangani oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) tersebut merupakan perjuangan panjang Senawangi dalam mengkaji dunia wayang. Sehingga berhasil mengantarkan Wayang Indonesia meraih penghargaan UNESCO sebagai “A Masterpiece of the Oral and Intangible Heritage of Humanity” di Paris, Perancis, 7 November 2003. Maka tanggal itulah yang kemudian diusulkan sebagai Hari Wayang Nasional.

Dalam rangka ulang tahun Senawangi ke-47, digelar Pertunjukan Wayang Lintas Media dengan menyuguhkan lakon “Rasa Rupa Bhisma” di Gedung Pewayangan Kautaman, Taman Mini Indonesia Indah (TMII), Jakarta Timur, Minggu (21/8/2022) malam.

Pergelaran dengan konsep lintas media, wayang orang – komik – film, ini merupakan bentuk dari perkembangan kesenian wayang dan bagian dari upaya memperkaya nilai-nilai estetika secara visual maupun audio agar menjadi lebih dinamis, hidup, dan eksploratif.

Sekilas terlihat bahwa pagelaran tersebut dikhususkan untuk generasi milenial agar mudah memahami dengan maksimal. Sehingga penonton muda mau mencintai keseniannya sendiri dan mendalami nilai-nilai yang terkandung pada wayang. (sapta nugraha/mg)


How useful was this post?

Click on a star to rate it!

Average rating 5 / 5. Vote count: 1

No votes so far! Be the first to rate this post.

Facebook Comments

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *