Lemak Sering Disalah Pahami, Ini Fakta yang Perlu Kamu Tahu

Fakta tentang lemak yang sering disalah pahami.(Foto: pixabay)

Sukoharjonews.com – Banyak orang masih menganggap lemak sebagai sesuatu yang berbahaya bagi tubuh. Padahal, tidak semua lemak buruk, dan tubuh justru membutuhkannya untuk berfungsi dengan baik.


Dilansir dari CNBC Make It pada Minggu (6/4/2025), masih ada berbagai mitos lama seputar lemak yang masih dipercaya, meskipun faktanya sudah terbantahkan oleh ilmu pengetahuan. Berikut lima mitos tentang lemak yang sebaiknya tidak lagi kamu percayai:

1. Lemak Membahayakan Jantung
Dulu, lemak sering dikaitkan dengan risiko penyakit jantung. Namun, kini diketahui bahwa lemak sehat justru bermanfaat untuk menjaga kesehatan jantung dan meningkatkan fungsi otak. Lemak seperti omega-3, lemak tak jenuh ganda, dan lemak tak jenuh tunggal adalah contoh lemak baik.

Ahli gizi David Geffen menjelaskan bahwa lemak sehat dapat ditemukan pada makanan seperti alpukat, biji-bijian, kacang-kacangan, dan ikan berlemak. Lemak ini bisa membantu menurunkan kadar kolesterol dan mengurangi peradangan. Meski begitu, tetap waspadai lemak trans yang berbahaya bagi kesehatan.

2. Makanan Berlemak Selalu Meningkatkan Kolesterol
Tak semua makanan berlemak buruk untuk kolesterol. Jenis lemak yang dikandungnya sangat menentukan efeknya terhadap tubuh. The American Heart Association menganjurkan konsumsi lemak tak jenuh yang umumnya berasal dari tumbuhan dan ikan.


Lemak ini dapat menurunkan kadar kolesterol jahat dan membantu menjaga arteri tetap sehat. Bahkan, penelitian menunjukkan bahwa konsumsi rutin almond, yang kaya akan lemak sehat, bisa membantu menurunkan kolesterol jahat.

3. Lemak Menyebabkan Kenaikan Berat Badan
Banyak orang menghindari makanan berlemak karena takut gemuk. Padahal, jika dikonsumsi dalam jumlah yang tepat, lemak tidak serta-merta membuat berat badan naik.

Sebuah studi dari JAMA mengungkapkan bahwa lemak sehat bisa membuat perut terasa kenyang lebih lama. Ahli gizi Sandy Procte menambahkan bahwa lemak dicerna lebih lambat dibandingkan makanan tanpa lemak, sehingga membuat rasa kenyang bertahan lebih lama dan bisa membantu mengendalikan nafsu makan.(patrisia argi)


How useful was this post?

Click on a star to rate it!

Average rating 5 / 5. Vote count: 1

No votes so far! Be the first to rate this post.

Facebook Comments

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *