Kronologi Bapak Aniaya Dua Anak dan Coba Bunuh Diri di Polokarto

Sejumlah warga dan juga kerabat tampak mendatangi rumah pelaku tempat penganiayaan, Selasa (25/6).

Sukoharjonews.com (Polokarto) – Kasus penganiayaan terjadi di Dukuh Pandak RT 02/02, Desa Jatisobo, Polokarto. Seorang bapak yang diketahui bernama Totok Suroso, 45, menganiaya dua anaknya dan setelah itu mencoba bunu diri. Salah satu anak pelaku menderita luka cukup parah dan harus dilarikan ke RS Kustati, Solo. Dua anak pelaku masing-masing Alifia, 19, dan Jufita, 12.



Menurut penuturan saksi Waluyo, 58, kronologi kejadian tersebut bermula sekitar pukul 07.00 WIB. Saat itu, ada warga yang mendengar suara teriakan dari rumah pelaku. Mendengar teriakan tersebut, warga kemudian berdatangan untuk mencari tahu. Saat mendatangi rumah pelaku, diketahui pintu rumah pelaku dalam keadaan terkunci. Warga lantas berinisiatif menggedornya hingga terbuka.

“Saat itulah warga mendapati korban Juvita lehernya terikat tali bersama dengan pelaku,” ujar Waluyo,

Mengetahui hal tersebut, warga lantas berusaha untuk menolang dengan melepas tali yang melilit di leher korban. Namun, saat melepaskan tali itu, warga mendengar pelaku berteriak sudah membunuh anaknya yang bernama Alifia, 19. Mendengar hal itu, warga pun berusaha mencari tahu dimana keberadaan korban yang disebut oleh pelaku.

Setelah dicari, ternyata korban ditemukan di sebuah rumah kosong yang tidak jauh dari rumah pelaku. Di rumah tersebut korban ditemukan dalam posisi terbujur dengan penuh luka dan bersimbah darah. Saat warga berusaha menolong para korban, pelaku berusaha melakukan upaya bunuh diri dengan cara menusukkan pisau ke perut. Upaya tersebut digagalkan warga yang kemudian melaporkan ke polisi.

Kasat Reskrim Polres Sukoharjo AKP Gede Yoga Sanjaya ketika dikonfirmasi membenarkan kejadian tersebut. Namun, Kasat Reskrim belum menjelaskan secara detil bagaimana runtutan kejadian tersebut. “Sementara korban dan pelaku masih dirawat di rumah sakit. Tim kami juga sudah melakukan olah TKP, sementara informasinya itu dulu,” katanya.

Berdasarkan informasi yang terhimpun, perbuatan pelaku tersebut diduga karena depresi terkait dengan masalah keuangan. Dalam kejadian itu polisi disebutkan mengambil sejumlah barang bukti seperti cangkul yang berlumuran darah, pisau dapur berlumuran darah, tali tambang untuk menjerat korban. (erlano putra)



How useful was this post?

Click on a star to rate it!

Average rating 0 / 5. Vote count: 0

No votes so far! Be the first to rate this post.

Facebook Comments

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *