Ragam  

Jelang Ramadan, Dinas Intensif Pantau Harga, Antisipasi Terjadi Lonjakan

Dinas Perdagangan Koperasi dan UKM menggelar acara koordinasi dengan instansi terkait untuk stabilisasi harga menjelang Ramadan di Gedung Pusat Promosi Potensi Daerah (GP3D), Senin (29/4).

Sukoharjonews.com (Sukoharjo) – Bulan Ramadan sudah didepan mata. Biasanya, ketika memasuki bulan puasa diikuti dengan adanya kenaikan harga kebutuhan. Untuk itu, Pemkab Sukoharjo mengintensifkan pantauan harga sebagai antisipasi terjadinya lonjakan. Ketika terjadi lonjakan, Pemkab dalam hal ini Dinas Perdagangan Koperasi dan UKM sudah menyiapkan amtisipasi agar harga kebutuhan kembali stabil.



“Ada beberapa alternatif antisipasi ketika terjadi lonjakan harga. Antara lain menggelar operasi pasar hingga pasar murah,” ujar Kepala Dinas Perdagangan Koperasi dan UKM (Disdagkop dan UKM) Sukoharjo Sutarmo, Senin (29/4).

Dikatakan Sutarmo, selama ini dinas sudah rutin menggelar rapat koordinasi dan juga sosialisasi dengan instansi terkait dalam rangka pengendalian harga kebutuhan bahan pokok. Bahkan, koordinasi tersebut juga melibatkan pedagang grosir dan juga pengecer. Sutarmo mengaku Pemkab akan menggelar operasi pasar dan juga pasar murah untuk menstabilkan harga .

Disinggung hasil pantauan harga yang dilakukan dinas, Sutarmo mengaku belum ada lonjakan harga. Meski begitu, ada kenaikan harga seperti bawang putih yang terjadi sejak bebarapa waktu lalu. Bahkan, saat ini harga bawang putih masih cukup tinggi Rp50.000 per kilogram. Dia mengaku, harga bawang putih pernah menyentuh angka Rp55.000 dan mulai ada penurunan.

“Kalaupun ada kenaikan harga, kami nilai wajar karena merupakan siklus tahunan memasuki Ramadan dan juga Lebaran. Kami menjaga agar kenaikan harga masih wajar,” ungkapnya.

Terpisah, salah satu pedagang di Pasar Ir Soekarno Sukoharjo Darmi membenarkan kenaikan harga bawang putih dan bawang merah sudah sejak beberapa waktu lalu. Soal masih tingginya harga bawang khususnya bawang putih dia perkirakan karena faktor cuaca di daerah penghasil. Dia mengaku selama ini kenaikan harga bawang cukup fluktuatif.

“Harga bawang itu naik tiga hari sekali. Kenaikannya antara Rp1.000-Rp5.000 per kilogramnya,” kata dia.

Selain bawang merah dan putih, komoditas lain yang juga terkerek naik adalah cabai rawit dan keriting. Namun tak seperti bawang merah dan putih, kenaikan harga cabai masih berkisar Rp100-Rp500 per kilogram per harinya. Kenaikan komoditas tersebut mulai naik pasca pemungutan suara 17 April lalu. Menurutnya, untuk harga kebutuhan lainnya cenderung masih stabil. (erlano putra)



How useful was this post?

Click on a star to rate it!

Average rating 0 / 5. Vote count: 0

No votes so far! Be the first to rate this post.

Facebook Comments

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *