strong>Sukoharjonews.com (Grogol) – Viral kasus pengusiran warga Grogol terhadap pasien Corona yang sudah sembuh dibantah Camat Grogol Bagas Windaryatno. Dikatakan Bagas, warga di sekitar tempat kos pasien yang sudah sembuh tersebut tidak melakukan pengusiran. Yang benar, oleh pemilik kos disarankan untuk istirahat di rumah sepulang dari rumah sakit. Selain itu, kos-kosan juga dalam keadaan kosong karena semua penghuni sudah pulang.
“Kalau ditolak dan diusir warga tidak benar. Yang benar, oleh pemilik kos disarankan untuk beristirahat dulu dirumah setelah sehat. Pasalnya, sepulang dari rumah sakit pasien juga harus melakukan isolasi selama 14 hari,” ujar Bagas, Jumat (10/4/2020).
Bagas mengatakan, viralnya masalah pengusiran tersebut berawal dari Instagram Gubernur Jateng Ganjar Pranowo terkait salah satu pasien sehat yang kos di Solo Baru, Grogol katanya diusir oleh warga. Untuk itu, Bagas menegaskan hal itu tidak benar karena warga tidak melakukan pengusiran.
Terpisah, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten (DKK) Sukoharjo, Yunia Wahdiyati mengatakan, data yang diumumkan positif corona di website www.corona.sukoharjokab.go.id
merupakan data yang sudah terkonfirmasi. Artinya, sudah dilakukan swap terhadap pasien tersebut. “Tambahan empat positif tersebut berasal dari Kecamatan Baki dan Kartasura masing-masing dua. Semuanya dirawat di rumah sakit, ada yang di RS Kasih Ibu ada yang di RS Dr Moewardi,” jelasnya.
Disinggung soal kasus pengusiran di Grogol, Yunia juga membantahnya. Pasalnya, saat pasien dirawat di rumah sakit karena positif, pemghuni kos lain yang melakukan kontak langsung diisolasi. Selama isolasi, warga justru membantu warga yang disololasi dengan suplai makanan. “Tidak benar kalau ditolak, wong kenyataanya malah dibantu warga selama isolasi mandiri pada warga pemghuni kos lain,” ujarnya. (erlano putra)
Facebook Comments