Sukoharjonews.com – Polyester, salah satu bahan pakaian sintetis yang paling banyak digunakan, menyimpan bahaya besar baik untuk kesehatan manusia maupun lingkungan. Dibuat dari plastik berbasis minyak bumi, bahan ini ringan, tahan lama, dan murah. Namun, setiap kali dicuci, pakaian polyester melepaskan mikroplastik berupa serat mikro ke lingkungan.
Dukutip dari SustainYourStyle, Minggu (24/11/2024), diperkirakan setengah juta ton mikroplastik dilepaskan ke laut setiap tahunnya dari proses pencucian pakaian berbahan sintetis, yang kemudian dapat mencemari rantai makanan dan berisiko masuk ke tubuh manusia.
Mikroplastik yang dilepaskan oleh polyester sering terkontaminasi bahan kimia berbahaya, termasuk pestisida dan zat industri lainnya, yang berpotensi menyebabkan gangguan hormon dan masalah kesehatan lainnya. Studi juga menunjukkan bahwa mikroplastik telah ditemukan di berbagai produk makanan dan air minum, sehingga meningkatkan paparan manusia terhadap plastik.
Di sisi lingkungan, produksi polyester sangat tidak ramah lingkungan. Bahan ini menyumbang emisi gas rumah kaca dalam jumlah besar dan membutuhkan energi tinggi untuk diproduksi. Permintaan global terhadap polyester terus meningkat, yang memicu kerusakan lingkungan lebih lanjut.
Solusi untuk masalah ini melibatkan perubahan besar dalam industri fesyen, seperti mendesain ulang pakaian untuk mengurangi pelepasan mikroplastik dan mengembangkan teknologi penangkapan mikroplastik yang lebih baik selama proses pencucian. Di tingkat individu, menggunakan alat seperti kantong pencuci khusus dan mencuci lebih jarang dapat membantu mengurangi dampaknya.
Meningkatkan kesadaran dan mencari alternatif bahan pakaian yang lebih ramah lingkungan menjadi langkah penting dalam memitigasi dampak negatif polyester terhadap kesehatan dan lingkungan. (mg-01/nano)
Facebook Comments