Bagaimana Robot Bertenaga AI Mengubah Permainan di Pedesaan Shanghai

Robot AI Shanghai. (Foto: Gizmochina)

Sukoharjonews.com – Lewatlah sudah hari-hari ketika pertanian hanya bergantung pada kerja keras ternak dan manusia. Sebuah revolusi sedang terjadi di pedesaan Shanghai, China di mana robot-robot pertanian mengambil alih tugas-tugas yang dulunya merupakan contoh pekerjaan manual. Inti dari transformasi ini adalah Diantian Farm, sebuah tempat di mana teknologi dan tradisi berpadu.


Dikutip dari Gizmochina, Sabtu (24/2/2024), insinyur, bukan ternak, adalah tenaga kerja baru di sini, dengan lebih dari 70 profesional, termasuk Li Wei, mengarahkan keajaiban teknologi ini melalui ladang padi.

Robot-robot ini, dengan lebih dari 60 jenis yang dikembangkan melalui penelitian yang cermat selama tujuh tahun, mendefinisikan ulang apa artinya menggarap lahan. Dari menanam hingga memanen, mesin-mesin ini melakukan semuanya, menavigasi medan dengan kaki perayap dan mengambil keputusan dengan otak AI yang canggih.

Kesederhanaan pengoperasian robot-robot ini sungguh mencengangkan. Para petani, hanya dengan menggunakan ponsel pintarnya, dapat membangunkan para pekerja mekanik ini untuk memulai hari mereka. Wang Jinyue, yang memimpin koperasi Diantian, memiliki hubungan pribadi dengan inovasi ini, setelah mengalami langsung kenyataan melelahkan dalam pekerjaan pertanian.


Saat ini, robot berjejer di lapangan, bekerja secara efisien dan tanpa perlu istirahat, mewujudkan kemajuan teknologi seperti 5G, pengenalan gambar, dan data besar.

Robot-robot ini bukan hanya pekerja; mereka adalah pekerja cerdas. Robot penyiangan, misalnya, dapat membedakan antara tanaman dan tanaman yang tidak diinginkan, menargetkan gulma dengan tepat, semua berkat sistem yang beroperasi pada Sistem Satelit Navigasi BeiDou milik China.

Pendekatan teknologi tinggi ini tidak hanya terbatas pada Peternakan Diantian saja. Di seluruh China, di tempat-tempat seperti Hanzhong, provinsi Shaanxi, peralatan cerdas membuat budidaya sayuran tidak hanya lebih efisien tetapi juga lebih hemat tenaga kerja. (nano)


How useful was this post?

Click on a star to rate it!

Average rating 5 / 5. Vote count: 1

No votes so far! Be the first to rate this post.

Facebook Comments

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *