Sukoharjonews.com – Hujan yang sudah turun beberaka kali ternyata belum mampu mengisi stok air di Waduk Mulur, Kecamatan Bendosari, Sukoharjo. Kondisi tersebut membuat debit air waduk menurun drastis.
Menurunnya debit air Waduk Mulur disatu sisi memengaruhi petani ikan karamba, disisi lain memudahkan pemancing turun ke tengah waduk dengan naik motor. Kondisi tersebut jauh berbeda ketika air waduk penuh dimana pemancing hanya bisa melakukan hobinya tersebut di pinggir waduk.
“Debit air sebenarnya sudah naik, tapi belum seberapa karena hujan belum turun lagi,” ujar seorang pemancing, Ilham, Kamis (21/12/2023).
Dari pantauan di lokasi, pemancing sendiri banyak yang turun hingga ke tengah waduk dengan naik motor. “Mancing mania” banyak menebar joran di sekitar karamba. Ilham yang merupakan warga sekitar waduk mengaku saat ini ikan waduk banyak yang masih kecil.
Ilham juga mengaku pemancing yang datang ke Waduk Mulur banyak yang berasal dari luar daerah seperti Karanganyar dan lainnya.
Sebelumnya, Ketua Paguyuban Mina Makmur Waduk Mulur, Catur Joko mengaku turunnya debit air Waduk Mulur mulai terjadi sejak Agustus 2023 lalu. “Sudah mulai sejak Agustus dan diperkirakan September hingga Oktober diperkirakan mmenjadi pundaknya kemarau,” ujarnya.
Catur mengatakan, di Waduk Mulur terdapat 18 petani keramba, yang tergabung dalam satu kelompok petani, Mina Makmur. Menurutnya, karamba yang ada memiliki bermacam-macam ukuran. Mulai ada ukuran 3 x 6 meter, ada yang 6 x 6, dan lainnya.
Namun, karena faktor cuaca saat ini sedang kurang bersahabat, para petani ikan ini mengurangi jumlah benih ikan yang dipelihara. “Cuaca panas seperti ini harus diwaspadai karena bisa membuat ikan stres,” tambah Catur. (wisnu-mg4/nano)
Facebook Comments