Ragam  

Data Kasus PMK Tiap Kecamatan di Sukoharjo, Ada di 8 Kecamatan

Ilustrasi.

Sukoharjonews.com (Sukoharjo) – Kasus Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) yang melanda hewan ternak terdeteksi muncul di Sukoharjo sejak dua minggu lalu. Wabah PMK tersebut saat ini muncul di delapan kecamatan dengan jumlah kasus bervariasi. Data hingga 4 Juni 2022, diketahui muncul kasus baru 24 ekor, sakit 188 ekor, sembuh 24 ekor, dan mati 2 ekor.


“Jadi setelah muncul kasus PMk pertama kali, kasus-kasus baru muncul di wilayah lain. seperti di Kecamatan Bendosari ada kasus baru 5 ekor sapi, Kecamatan Polokarto 16 ekor sapi dan Kecamatan Mojolaban 3 ekor sapi. Semua kasus baru,” terang terang Kabid Peternakan dan Kesehatan Hewan Dinas Pertanian dan Perikanan Sukoharjo, Arif Rahmanto, Senin (6/6/2022)..

Untuk data kasus PMK per kecamatan, Kecamatan Weru 20 ekor sapi, Kecamatan Tawangsari 12 ekor sapi dan 1 kambing, Kecamatan Sukoharjo 1 ekor sapi, Kecamatan Bendosari 32 ekor sapi, Kecamatan Polokarto 87 ekor sapi, dan Kecamatan Mojolaban 35 ekor sapi.

Data kasus hewan ternak sembuh usai terkena PMK di Kecamatan Polokarto 8 ekor sapi, Kecamatan Grogol 8 ekor sapi, dan Kecamatan Baki 8 ekor kambing.

“Dari data kami, sudah serarusan ekor sapi dan kambing yang terkena PMK, bahkan ada dua ekor dilaporkan mati,” jelas Arif.

Arif mengaku dinas sudah bergerak melakukan antisipasi dan penanganan kasus PMK yang muncul termasuk dengan menerjunkan petugas ke lapangan melakukan pemeriksaan dan pengobatan terhadap hewan ternak yang terjangkit PMK.

Menurutnya, semua kasus PMK yang muncul sudah ditangani dengan hasil sudah ada hewan ternak sembuh. Untuk hewan ternak yang mati dikarenakan PMK yang menyerang ternak sudah parah.

Dinas sendiri terus memantau kondisi khususnya hewan ternak dalam kondisi sakit terserang PMK. Petugas melakukan pemeriksaan rutin dan meminta pada peternak untuk memberikan informasi lanjutan mengenai kondisi hewan ternak miliknya.

“Ada kecenderungan penyebaran PMK berlangsung cepat karena dalam waktu singkat banyak temuan kasus baru di beberapa kecamatan. Semua kasus baru sudah ditangani petugas,” jelas Arif.

Dinas Pertanian dan Perikanan Sukoharjo melihat temuan kasus baru PMK terjadi di tiga kecamatan setelah sebelumnya ada temuan kasus PMK di kecamatan tersebut. Artinya penularan terjadi dari hewan ternak yang sudah terserang PMK.

“Kami terus berusaha keras menekan angka penyebaran kasus PMK baik di wilayah yang sudah ada temuan kasus PMK dan wilayah yang belum ada temuan kasus PMK. Masing-masing wilayah sudah diperketat pengawasan,” lanjutnya. (nano)


How useful was this post?

Click on a star to rate it!

Average rating 5 / 5. Vote count: 1

No votes so far! Be the first to rate this post.

Facebook Comments

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *