31 Judul Bersaing Dalam Lomba KIR Tingkat SMA di Univet Bantara

Rektor Univet Bantara Sukoharjo Ali Mursyid saat membuka Lomba KIR tingkat SMA/SMK/MA dalam rangka Dies Natalis ke-51, Sabtu (27/4).

Sukoharjonews.com (Bendosari) – Universitas Veteran Bangun Nusantara (Univet Bantara) Sukoharjo menggelar Lomba Karya Ilmiah Remaja (KIR) tingkat SMA/SMK/MA se-Solo Raya, Sabtu (27/4). Lomba digelar dalam rangka Dies Natalis Univet Bantara ke-51. Dari 52 judul karya ilmiah yang masuk, setelah dilakukan seleksi tinggal 31 judul yang berhak mengikuti tahapan penjurian.



Ketua Penyelenggara Sri Hartati menyampaikan, satu kebenaran hanya dapat dibuktikan dengan kaidah-kaidah ilmiah. Untuk itu, Univet Bantara rutin setiap tahun menyelenggarakan Lomba KIR untuk peserta tingkat SMA/SMK/MA se-Solo Raya plus Pacitan. “Lomba KIR tahun ini merupakan lomba ke-7 yang digelar Univet Bantara,” ujar Sri Hartati.

Selama ini, lanjutnya, lomba difokuskan untuk sekolah-sekolah di wilayah Solo Raya plus Pacitan sehingga ada sekolah dari delapan kabupaten/kota yang menjadi peserta. Lomba KIR tersebut dibagi dalam tiga kelompok, yakni IPA, IPS, dan Bahasa. Menurutnya, dalam lomba tersebut diikuti oleh 19 sekolah dengan 52 judul karya ilmiah yang masuk. Dari 52 judul yang masuk kemudian dilakukan seleksi dan mengerucut menjadi 31 judul yang masuk semifinal.

“31 judul yang masuk semifinal kemudian dilakukan penjurian dan dari tiap kelompok akan diambil 3 judul untuk masuk babak final. Sehingga, yang masuk final ada sembilan judul untuk memperebutkan Juara 1, 2, 3, Juara Harapan 1, 2 , 3. Sedangkan tiga finalis lainnya akan mendapatkan piagam finalis,” tambah Sri Hartati.

Sementara itu, Rektor Univet Bantara Sukoharjo Ali Mursyid mengatakan, selama ini Univet Bantara sudah cukup dikenal oleh masyarakat. Univet sendiri tidak hanya digunakan untuk kegiatan perkualiahan saja, melainkan juga mengakomodir kegiatan dari luar. Terbukti pada hari Sabtu (27/4) ini dimana ada enam kegiatan yang dilakukan bersamaan.

“Para peserta Lomba KIR tingkat SMA/SMK/MA ini merupakan pejuang ilmiah karena yang namanya ilmiah, saat ini belum mendapatkan penghargaan yang pantas,” ungkapnya.

Meski begitu, Rektor berharap kondisi tersebut tidak menurunkan semangat generasi penerus untuk berkreasi di bidang ilmiah. Para peserta dan juga guru pendamping diharapkan terus berkarya sehingga apa yang dihasilkan bisa menjadi kebanggaan bersama. Ke depan, karya ilmiah yang dibuat akan menjadi amal ilmiah dan berkontribusi untuk kemajuan ilmiah di Indonesia. (erlano putra)



How useful was this post?

Click on a star to rate it!

Average rating 0 / 5. Vote count: 0

No votes so far! Be the first to rate this post.

Facebook Comments

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *