Ragam  

12 Calhaj Sukoharjo Masuk Kloter Sapu Jagat, Berangkat 4 Agustus

Bupati Sukoharjo Wardoyo Wijaya didampingi pejabat Forkopimda melepas calhaj Kloter 1 menuju Asrama Haji Donohudan beberapa waktu lalu.

Sukoharjonews.com (Sukoharjo) – Sebanyak 12 orang jamaah calon haji (calhaj) asal Sukoharjo masuk dalam kelompok terbang (Kloter) sapu jagat atau kloter terakhir. Rencananya, kloter sapu jagat tersebut akan diberangkatkan ke Tanah Suci pada Minggu (4/8) mendatang. Kloter sapu jagat tersebut merupakan kloter 96 dan menjadi kloter terakhir. Total calhaj dalam kloter ini sebanyak 96 orang dimana calhaj didalamnya berasal dari seluruh Jateng, termasuk Sukoharjo.



“Kami sudah mengundang 12 calhaj asal Sukoharjo yang tergabung dalam kloter sapu jagat untuk koordinasi dan persiapan keberangkatan,” jelas Kepala Kementerian Agama (Kemenag) Sukoharjo, Ihsan Muhadi, Rabu (31/7).

Dikatakan Ihsan, pada awalnya hanya ada 11 calhaj yang tergabung dalam kloter terakhir tersebut, namun jumlahnya bertambah satu orang yang merupakan anggota kloter pertama yang tertunda keberangkatannya karena sakit. Untuk itu, sebelum berangkat, Kemenag memastikan kesehatan calhaj dari kloter pertama yang tertunda. Ihsan menyampaikan, untuk anggota kloter terakhir diharapkan benar-benar menjaga kondisi. Hal itu karena ibadah haji dimulai pada 10 Agustus dan 12 calhaj tersebut baru sampai di Tanah Suci pada 5 Agustus.

Ihsan juga menggingatkan jika saat ini cuaca di Tanah Suci cukup panas. Untuk itu, jika ada jamaah haji yang kelelahan, dia menganjurkan jamaah mengurangi ibadah yang menguras enerji seperti Tawaf Sunah. Selain itu, untuk Lansia terutama atau jamaah sakit diharap tidak memaksakan diri melakukan salat di Masjidil Haram. “Jangan sampai energi sudah terkuras, padahal ibadah haji baru dilakukan 10 Agustus,” ujar Ihsan.

Terkait calhaj asal Sukoharjo yang meninggal dunia, Ihsan membenarkan jika ada calhaj yang meninggal pada Senin (27/7). Calhaj tersebut atas nama Paiman Djoyo Wiyono, warga Jogobondo RT 2/22, Kecamatan Mojolaban. Meski begitu, Ihsan mengaku Kemenag belum menerima “Certificate of Dead” (COD). Pihaknya baru sebatas menerima laporan dari ketua kloter dan dokter yang merawat calhaj tersebut. (erlano putra)



How useful was this post?

Click on a star to rate it!

Average rating 0 / 5. Vote count: 0

No votes so far! Be the first to rate this post.

Facebook Comments

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *