Sukoharjonews.com (Weru) – Janji Kodim 0726/Sukoharjo untuk menggelar karya bakti (Karbak) penambalan tanggul Sungai Situri yang jebol akhirnya terlaksana, Senin (8/1). Karbak tersebut awalnya akan dilakukan pada Kamis (4/1) lalu namun ditunda karena faktor cuaca. Karbak dipimpin langsung oleh Dandim Letkol Inf Chandra Ariyadi Prakosa.
Tanggul Sungai Situri yang jebol sendiri berada di Desa Grogol, Kecamatan Weru. Karbak dilakukan Kodim bersama warga dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sukoharjo. Karbak sendiri fokus menambal tanggul yang jebol dengan bronjong kawat.
“Awalnya Karbak akan dilakukan pada Kamis (4/1) lalu namun ditunda karena faktor cuaca dan akhirnya bisa terlaksana hari ini,” ungkap Dandim.
Menurutnya, target penambalan tanggul yang jebol sendiri bisa selesai dalam dua hari. Dandim yakin proses tersebut bisa tercapai melihat antusiasme warga dan pihak terkait. Dalam Karbak tersebut, baik warga, BPBD dan anggota TNI bahu-membahu untuk menyelesaikan pekerjaan pemasangan bronjong ini. Penambalan tanggul yang jebol menggunakan bronjong kawat hanya solusi sementara.
Dandim berharap perbaikan tanggul yang jebol bisa dilakukan permanen oleh instansi yang berwenang. Pasalnya, selain titik yang ditambal tersebut ada titik lain yang juga pernah jebol. Artinya, kondisi tanggul tersebut tetap rawan jebol saat hujan deras dan terjadi banjir. “Kami sudah koordinasikan dengan pihak terkait untuk membuat tanggul permanen agar tidak jebol lagi saat banjir,” tegasnya.
Sedangkan Kepala Desa (Kades) Grogol Heri Putut mengatakan, ada bantuan sebanyak 18 beronjong dari Pemkab Sukoharjo. Sementara, Kodim 0726 membantu alat berat. Pihak desa sendiri menyiapkan batu untuk isi bronjong. Selain itu, pihak Balai Besar Wilayah Sungai Bengawan Solo (BBWSBS) juga ikut membantu.
“Saya harap material yang kami siapkan lebih kuat dan tidak jebol kembali. Kami mengapresiasi bantuan tenaga dari Kodim 0726/Sukoharjo. Kita bersyukur sudah ada perhatian dari pihak terkait ini. Perbaikan ini kami harap mengurangi beban petani,” paparnya.
Heri juga mengatakan, tanggul tersebut diharapkan dibangun permanen. Selain itu, dia juga berharap Dinas Pertanian dan Perikanan (Dispertan) Sukoharjo bisa memberikan bantuan pembangunan jalan pertanian. Heri mengaku, kerugian pertanian akibat banjir yang disebabkan tanggul jebol sekitar Rp500 juta. Hal itu karena ada 167 hektar sawah di wilayah tersebut yang terendam banjir beberapa waktu lalu. (erlano putra)
Facebook Comments