Sukoharjonews.com (Sukoharjo) – Updata data kasus Corona di Kabupaten Sukoharjo per 1 April ini, jumlah kasus pasien dalam pengawasan (PDP) mengalani kenaikan 6 (enam) kasus. Dari sebelumnya 13 kasus menjadi 19 kasus. Begitu pula orang dalam pemantauan (ODP) yang kembali naik 19 kasus menjadi 260 kasus. Untuk kasus positif Corona masih dua orang dengan satu meninggal, dan satu dirawat.
Berdasarkan data di website www.corona.sukoharjokab.go.id, kasus PDP per 1 April ini mengalami kenaikan cukup banyak, yakni 6 kasus. Padahal, dalam beberapa waktu terakhir jumlah kasus PDP cukup stabil. Untuk mengantisipasi penyebaran virus Corona, Gugus Tugas Pencegahan Penyebaran Virus Corona terus melakukan upaya-upaya. Baik itu penyemprotan disinfektan, penertiban “physical distancing”, dan lainnya.
Yang terbaru, Dinas Perhubungan (Dishub) dan Satlantas Polres melakukan penutupan Jalan Ir Soekarno mulai pukul 21.00 WIB hingga pukul 06.00 WIB. Hal itu dalam upaya untuk menertibkan kebijakan “physical distancing”. Dengan harapan, masyarakat tinggal di rumah dan tidak kumpul-kumpul di ruang publik. “Kuncinya tetap tinggal dirumah. Kami tidak henti-hentinya mensosialisasikan agar masyarakat lebih banyak tinggal di rumah, tidak bepergian untuk hal-hal yang kurang penting atau mendesak,” ujar Ketua Gugus Tugas Pencegahan Penyebaran Virus Corona Sukoharjo, Agus Santosa, Rabu (1/4/2020).
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten (DKK) Sukoharjo, Yunia Wahdiyati mengatakan, untuk memutus mata rantai penyebaran virus, upaya paling efektif adalah dengan tinggal di rumah dan rajin cuci tangan dengan sabun. Yunia juga mengimbau pada masyarakat agar tidak langsung menyemprotkan disinfektan pada tubuh manusia. Pasalnya, disinfektan bisa membahayakan bagi tubuh yang sensitif dan rentan.
“Disinfektan efektif untuk menyemprot benda mati, bukan untuk benda hidup apalagi manusia karena justru membahayakan bagi kesehatan,” ujarnya. (erlano putra)
Facebook Comments