Sukoharjonews.com – Kebiasaan pamer umumnya dihubungkan dengan kebiasaan yang kurang baik dan tak disukai. Bisa-bisa selain dicap tukang pamer atau flexing, kamu juga berisiko dianggap menyebalkan hingga kurangnya punya rasa empati dengan orang lain.
Dilansir dari A Conscious Rethink, Sabtu (25/2/2023), untuk memperlihatkan sesuatu kepada orang lain tergolong perilaku alami manusia, karena hampir semua orang ingin dianggap penting dan mendapat perhatian. Namun akan jadi berbeda bila sudah dilakukan secara berlebihan.
Biar nggak dicap tukang pamer, ada beberapa hal yang bisa kamu lakukan.
1. Berbanggalah Sewajarnya
Kalau kita bahagia. Kalau kamu sudah mulai berlebihan seperti demi mendapat persetujuan semata dari luar (biar semua orang tahu), menceritakan atau mem-posting kisah suksesmu sesering mungkin, atau demi menganggap diri lebih baik sehingga menjatuhkan orang lain.
Kamu juga bisa membatasi kepada siapa kamu akan bersama merayakannya, misalnya hanya kalangan orang terdekat atau kepercayaanmu saja. Sebab bukan tak mungkin, ada orang di luar sana yang tidak suka pada pencapaianmu.
2. Meninggikan Orang Lain Juga
Ketika diberikan sebuah penghargaan, sebaiknya tidak melupakan pihak-pihak lain yang telah berjasa juga. Semisal kamu seorang leader, maka ganti kata ‘saya telah melakukan…’ menjadi ‘kami atau tim’ kemudian bila perlu menyebutkan satu per satu nama orang dengan spesialiasi tugas yang telah dikerjakan,
3. Tetap Berperilaku Sederhana
Tetap berperilaku sederhana meski rasa-rasanya bisa ‘membalas’ orang yang sok pamer adalah sebuah skill hidup. Untuk itu kamu bisa melatihnya mulai sekarang. Pertama-tama, kamu perlu memiliki self awareness (kesadaran diri) dan self-esteem (harga diri) yang baik, sehingga tidak akan tergoda menjadi orang yang haus pujian dan sifat tidak mau kalah.(patrisia argi)
Tinggalkan Komentar